Allah ta'ala kala itu mengirimkan burung burung Ababil untuk menghancurkan kekuatan pasukan bergajah yang dipimpin Raja Abrahah. Ketika pasukan tersebut telah memasuki kota Makkah dan belum sempat mereka menghancurkan Ka'bah, mereka telah terlebih dahulu hancur binasa.
Mereka tidak kuasa melawan kekuatan burung Ababil yang didatangkan Allah SWT. Kejadian itu pun diabadikan Allah melalui firman-Nya dalam surat Al Fil ayat 1-5 sebagai berikut:
اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِاَصْحٰبِ الْفِيْلِۗ
1. Alam tara kaifa fa'ala rabbuka bi ashaabil fiil
Artinya: Tidakkah engkau (Muhammad) perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah?
اَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِيْ تَضْلِيْلٍۙ
2. Alam yaj'al kai dahum fii tad liil
Artinya: Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia?
وَّاَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا اَبَابِيْلَۙ
3. Wa arsala 'alaihim tairan abaabiil
Artinya: dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong,
تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍۙ
4. Tar miihim bi hi jaaratim min sij jiil
Artinya: yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar,
فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍ ࣖ
5. Faja 'alahum ka'asfim m'akuul
Artinya: sehingga mereka dijadikan-Nya seperti daun-daun yang dimakan (ulat).
Demikianlah Allah SWT menyelamatkan Baitullah dengan cara menyelimuti kota Makkah dengan rahmat dan ridha-Nya. Telah tiba waktunya bendera tauhid berkibar kembali di kawasan Makkah yang dikibarkan oleh keturunan Nabi Ismail AS.
Di tempat yang lain di sekitar Ka'bah, tepatnya di rumah Abdul Muthallib, suara riang gembira terdengar. Sebab, dari rumah tersebut lahir seorang bayi laki laki yang merupakan cucu Abdul Muthallib, dari putranya bernama Abdullah (yang telah meninggal dunia) dan istrinya, Aminah. Sang cucu kemudian diberi nama Muhammad.