Abdullah bin Amr bin Ash mengatakan, "Maka aku tidak menulisnya lagi. Suatu ketika, hal itu kuceritakan kepada Rasulullah SAW."
Nabi Muhammad SAW berkata, "Teruslah menulis. Demi Allah yang jiwaku berada dalam kekuasaan-Nya, dari mulutku ini tidak terucap kecuali yang haq baik dalam keadaan marah atau senang." (dari Kitab Musnad Ahmad, lbnu Sa'ad)
Kitab Kisah-Kisah Sahabat yang ditulis Syaikhul Hadits Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi diterbitkan Pustaka Ramadhan, menjelaskan, meskipun Abdullah bin Amr bin Ash seorang ahli ibadah dan zuhud, ia masih mampu menulis sabda-sabda Nabi Muhammad SAW.
Sebagaimana ucapan Sayyidina Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, "Di antara para sahabat, tidak ada yang melebihiku dalam meriwayatkan hadits Rasulullah SAW kecuali Abdullah bin Amr bin Ash, sebab ia selalu menulis apa saja yang disabdakan Nabi Muhammad SAW, sedangkan aku tidak menulis."
Dari sini dapat diketahui bahwa hadits-hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Amr bin Ash lebih banyak daripada yang diriwayatkan Abu Hurairah. Pada zaman sekarang riwayat Abu Hurairah yang paling banyak dijumpai. Kisah ini sebagai pelajaran bagi kita, bahwa para sahabat meski sibuk beribadah, mereka mampu meriwayatkan banyak hadits.