Ketahuilah bahwa takut akan kematian yang tidak ada jalan keluarnya adalah hal yang bodoh. Tidak memiliki rasa takut terhadap apa yang akan terjadi setelah kematian, meskipun kita mempunyai kekuatan untuk mengubahnya sesuai keinginan kita, adalah tindakan yang ceroboh.
Allah mengingatkan kita dalam Alquran: “Janganlah kamu membinasakan dirimu sendiri dengan tanganmu sendiri.” (Al-Baqarah 2: 195.)
Tidak ada usaha untuk menyenangkan Allah yang akan sia-sia, sedangkan segala usaha yang dilakukan untuk mencari kesenangan dunia akan sia-sia. Terlebih lagi, Nabi SAW mengingatkan kita bahwa tidak ada sesuatu pun yang akan masuk ke dalam kubur kita kecuali perbuatan kita dan bahwa pengingatan akan kematian akan membantu menjaga kesenangan kita di dunia dalam perspektif: “Ingatlah sering-seringlah pengakhir kesenangan (yaitu kematian]”. (At-Tirmidzi.)
Beliau juga menasihati agar kita meluangkan waktu untuk ikut menyolatkan janazah serta berziarah ke makam orang-orang, karena dengan cara ini dapat mengingatkan kita bahwa hidup tidak kekal, bahwa kematian bisa tiba kapan saja menimpa kita.
Dan yang terakhir, salah satu hukuman terburuk yang digambarkan dalam Alquran adalah hukuman bagi mereka yang tetap melupakan Allah. Pada hari kiamat Allah tidak akan berbicara kepada mereka. Allah bahkan tidak akan melihat ke arah mereka.
Di dunia ini mereka mengaku milik Allah, namun mereka lalai terhadap perintah-Nya. Pada hari yang paling penting, akan ada tembok antara mereka dan Allah. Rahmat-Nya dan kasih sayang-Nya akan melimpah, namun tidak bagi mereka.
“Lihatlah orang-orang yang menukar ikatannya dengan Allah dan janji-janjinya dengan keuntungan yang sedikit, mereka tidak akan mengambil bagian dalam nikmat kehidupan yang akan datang, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka dan Dia tidak akan membersihkan dosa-dosa mereka, dan penderitaan pedih menanti mereka.” (QS Al Imran ayat 77)
Ikuti Whatsapp Channel Republika
