Ketika masih hidup kita bisa memilih untuk mendekatkan diri kepada Allah secara sukarela dan menjalani hidup sesuai kehendak-Nya. Sehingga kita memiliki kesempatan untuk bertemu Allah dan mendapatkan keridhaan-Nya bahkan sebelum kita meninggalkan dunia ini.
Orang-orang yang tidak memanfaatkan karunia Allah untuk mendapatkan keridhaan-Nya selama hidup, akan selamanya menyesali kesalahan mereka. Karena setelah berhentinya kehidupan, maka hilang sudah kesempatannya untuk memohon ampun atas dosa-dosanya, sebagaimana yang diperingatkan dalam Alquran surat Al-Mu'minun ayat 99-103.
“Ketika kematian menimpa salah satu dari mereka, dia berkata, Ya Tuhanku, izinkan aku kembali, agar aku dapat beramal shaleh terhadap apa yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah dalih yang diucapkannya saja, dan di hadapan mereka ada (alam) barzah sampai pada hari mereka dibangkitkan.”
“Apabila sangkakala (terompet) ditiup, pada hari itu (kiamat) tidak ada lagi ikatan kekerabatan di antara mereka dan mereka tidak saling bertanya tentang satu sama lain.”
“Siapa yang berat timbangan (amal shalehnya) akan memperoleh keselamatan. Namun, siapa yang ringan timbangan kebaikannya, mereka itulah orang-orang yang merugi. Mereka akan kekal di neraka jahanam.”