REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Telah banyak para ilmuwan dan cendekiawan non-Muslim yang mengakui akan keunggulan dari umat Islam. Bukan saja dari sisi kuantitas yang ditunjukan dengan meningkatnya populasi Muslim di berbagai belahan negara.
Tetapi banyak dari mereka juga mengakui akan keagungan, kesempurnaan, dan keindahan ajaran Islam yang dijalankan para pemeluknya.
Misalnya saja ajaran untuk menunaikan sholat berjamaah dengan merapatkan barisan. Banyak orang-orang non-Muslim begitu terpesona melihat rapi dan teraturnya umat Muslim menunaikan ibadah.
Yang sejatinya, dalam ajaran Islam, berjamaah dan merapatkan barisan tidak sekedar ketika dalam melaksanakan sholat. Melainkan juga dalam kehidupan sehari-hari antar sesama Muslim untuk senantiasa berjamaah dan menjaga persatuan.
Hal lain yang sering memantik kekaguman non-Muslim adalah kemudahan-kemudahan bagi umat Muslim dalam melaksanakan ibadah.
Dimanapun berada, umat Muslim dapat melaksanakan sholat. Bahkan dalam hal bersuci, umat Muslim dapat melakukan taharah bila tidak mendapati air.
Inilah beberapa di antara keunggulan umar Islam yang sering membuat kagum orang-orang non-Muslim.
Islam memang memudahkan pemeluknya dalam menjalankan syariat. Dalam hal ibadah misalnya, seseorang yang telah bersusah payah mencari air untuk berwudhu namun tidak juga menemukannya, maka dapat menggantinya dengan bertayamum. Dengan tayamum maka seseorang tersebut suci dan dapat melaksanakan sholat.
Begitu pun terkait dengan tempat sholat. Seseorang yang kesulitan menemukan masjid ketika telah masuk waktu sholat maka dapat sholat di mana pun asalkan tempat tersebut suci atau tidak ada najisnya serta tubuh dan pakaian yang dikenakan pun suci. Misalnya sholat di rumput, sholat di atas batu, sholat di perahu dan lainnya.
Itu sebabnya umat Muslim itu lebih unggul dibandingkan dengan orang-orang lain di luar Islam. Yakni karena umat Islam itu diberikan berbagai kemudahan dalam beribadah serta diberikan kedudukan yang sangat tinggi.
Baca juga: Bersyahadat tanpa Paksaan, Mualaf Julianne Froyseth: Islam Agama yang Rasional
Sebagaimana dalam kitab at-Targib wa at-Tarhib, al-Imam al-Mundziri menuliskan sebuah hadits Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan Imam Muslim:
وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : فُضِّلْنَاعَلَى النَّاسِ بِثَلَاثٍ جُعِلَتْ صُفُوْفُنَا كَصُفُوْفِ الْمَلَا ئِكَةِ , وَجُعِلَتْ لَنَاالْاَرْضُ كُلَّهَامَسْجِدًاوَجُعِلَتْ تُرْبَتُهَالَنَا طَهُوْرً اِذَالَمْ نَجِدِالْمَاءَ.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Kita diunggulkan atas manusia (maksudnya umat Islam lebih diunggulkan dari manusia lainnya di luar Islam) dengan tiga perkara, yaitu dijadikan shaf-shaf kita ketika berjamaah seperti shaf-shafnya para malaikat, dijadikan bagi kita bumi dan semuanya sebagai tempat bersujud, dan dijadikan tanah bagi kita sebagai alat untuk bersuci.