REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Maroko, yang kini tengah dilanda musibah gempa yang menelan ribuan korban jiwa, ternyata dalam sejarahnya telah menghasilkan banyak sosok hebat dan populer di berbagai bidang. Ada yang terkenal sebagai penjelajah. Ada pula yang terkenal sebagai ulama, dan sebagian lagi terkenal sebagai ilmuwan.
Pemikiran dan kontribusi dari orang-orang berikut ini telah memberikan sumbangsih yang besar dalam khazanah keilmuan di dunia. Berikut ini 5 tokoh hebat asal Maroko dari berbagai bidang.
1. Ibnu Batutah
Ibnu Batutah bernama lengkap Abu 'Abd Allah Muhammad ibn 'Abd Allah al-Lawati al-Tanji ibn Battuta. Dia lahir di pelabuhan Tangier Maroko pada 1304 dan bukan keturunan Arab melainkan Berber.
Dia berasal dari keluarga cendekiawan hukum Islam. Ini menjadi warisan intelektual yang nantinya akan membuatnya menopang tugas sebagai hakim kepala untuk penguasa asing.
Masa hidup Ibnu Batutah bertepatan dengan puncak kemegahan di bawah dinasti Marinid Maroko, yang memerintah sebagian besar Afrika Utara antara 1244 dan 1465, yang menjadikan ibu kota kekaisarannya di Fez.
Kota kuno itu adalah tempat Ibn Battuta mendiktekan memoarnya kepada juru tulis muda Ibn Juzayy. Kota kuno Fez adalah tempat belajar yang dikenal sebagai 'Athena Afrika', yang menampung al-Qarawiyyin, sebuah kompleks masjid, madrasah, perpustakaan, dan universitas sejak abad kesembilan
2. Ibnu Rusyd
Ibnu Rusyd dikenal dengan nama Averoes di Barat. Ibnu Rusdy memang tidak lahir di negeri Maghribi Maroko, tetapi punya jejak yang tak mungkin bisa terlepas dari Maroko. Ibnu Rusyd lahir di Kordoba, Spanyol, dan wafat di Marrakesh, Maroko pada 9 Safar 595 H atau 10 Desember 1198 Masehi.
Baca juga: Bersyahadat tanpa Paksaan, Mualaf Julianne Froyseth: Islam Agama yang Rasional
Ibnu Rusyd merupakan seorang intelektual Muslim pada multidisiplin ilmu. Dia seorang dokter, ahli hukum, dan filosof paling popular pada periode perkembangan filsafat Islam (700-1200 M).
Keterkaitan Ibnu Rusyd dengan Maroko adalah ketika dia diasingkan oleh Khalifah Al Makmun yang seorang Asy'ariyah ke tempat pengasingan di Maroko. Dia diasingkan karena pemikirannya yang dituding menyimpang dari Islam.
Di ujung hayatnya, Ibnu Rusyd mengalami kesulitan. Dia dikucilkan dalam peradaban islam di saat itu, yang didominasi pemikiran Al-Ghazali.
Baca juga: 5 Fakta Ini Jelaskan Mengapa Bangsa Romawi Diabadikan dalam Alquran
3. Ibnu Qasim Al Tamimi
Abu Abdullah Muhammad bin Qasim bin Abdul Rahman bin Al-Karim Al-Tamimi Al-Fassi atau yang dikenal dengan Ibnu Qasim Al Tamimi, adalah seorang ulama hadits asal Maroko yang lahir antara tahun 1140 (535 H) dan 1145 (540 H).
Dia adalah seorang imam, perawi dan penghafal hadits. Dia melakukan perjalanan untuk mencari ilmu ke Andalusia dan Levant.
Lalu kembali ke Fez, di mana dia belajar...