Senin 11 Sep 2023 17:33 WIB

Macam-Macam Cara Allah Menurunkan Wahyu pada Nabi Muhammad

Turunnya wahyu adalah suatu hal yang berat bagi Rasulullah.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Macam-Macam Cara Allah Menurunkan Wahyu pada Nabi Muhammad
Foto:

6. Malaikat Jibril menampakkan diri dalam wujud seorang laki-laki

Lalu, Jibril berbicara dengan Nabi hingga Nabi mengerti apa yang Jibril katakan. Dalam tingkatan ini, terkadang ada kalangan sahabat yang melihatnya. Dan inilah apa yang dikatakan oleh Ibnu Al Qavvim tentang tingkatan wahyu.

Turunnya wahyu kepada Rasulullah SAW itu menjadi permulaan perjanjian baru dalam kehidupan manusia setelah sebelumnya berada dalam kelamnya kegelapan.

Turunnya wahyu adalah suatu hal yang berat bagi Rasulullah, sebagaimana itu telah dijelaskan dalam nash. Meskipun beliau adalah orang yang paling gagah berani dan paling kuat hatinya, tapi tetap hal itu merupakan hal yang berat.

Hal itu disebabkan interaksi tersebut bukan hanya perbincangan biasa antara seseorang dan orang lain. Akan tetapi, interaksi tersebut adalah perbincangan malaikat agung yang membawa firman Allah agar diterima oleh orang yang telah dipilih oleh-Nya untuk membawa dan menyampaikannya kepada seluruh umat manusia.

Tentunya itu adalah tanggung jawab yang besar. Tidak ada yang kuat, selain orang yang telah dipilih oleh Allah untuk membawa risalah itu dan menyampaikannya.

Sebagai gambaran betapa beratnya tanggung jawab tersebut adalah seperti yang beliau sabdakan, "Sungguh aku takut pada diriku." Selain itu juga perkataan 'Aisyah dalam hadis tersebut, "Lalu, Rasulullah mengulang-ulangnya, dadanya gemetaran, dan beliau masuk menemui Khadijah binti Khuwailid. Beliau berkata, 'Selimuti aku, selimuti aku.' Beliau lalu diselimuti hingga hilang rasa takutnya."

Selain itu, hadits yang diriwayatkan Imam Al Bukhari dan Muslim juga bisa menjadi gambaran tentang betapa beratnya wahyu diturunkan kepada Rasulullah. 'Aisyah berkata, "Aku pernah melihat Rasulullah ketika turun wahyu kepadanya pada hari yang sangat dingin, lalu wahyu terputus darinya. Sungguh, keringat mengalir deras di dahi beliau." 'Ubadah bin Ash Shamit juga berkata, "Apabila turun wahyu kepada Nabi SAW, beliau dibuat susah karenanya dan wajahnya tampak murung.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement