Senin 11 Sep 2023 16:26 WIB

Nasihat Ali Bin Abu Thalib Agar Dunia dan Agama Tetap Kokoh

Seorang raja derajatnya bisa menjadi budak karena tidak mampu mengendalikan syahwat.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Ibadah (ilustrasi).
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Ibadah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Banteni dalam buku yang ditulisnya Nashaihul Ibad menukil perkataan  Sayyidina Ali bin Abu Thalib Radhiallahu anhu yang menjelaskan bahwa agama dan dunia akan tetap kokoh selama ada empat hal.

Dalam sebuah riwayat diterangkan bahwa Ali bin Abu Thalib berkata, "Agama dan dunia akan tetap berdiri tegak selama ada empat hal. Yaitu selama orang-orang yang kaya tidak kikir dengan apa yang telah diberikan kepada mereka. Selama para ulama masih mengandalkan apa-apa yang diketahuinya. Selama orang-orang yang bodoh tidak sombong dari perkara-perkara yang tidak diketahuinya. Selama orang-orang yang fakir tidak menjual akhiratnya dengan dunia."

Baca Juga

Penjelasannya, agama dan dunia akan tetap berdiri dengan kokoh, selama orang-orang yang kaya tidak menahan diri memberi kepada orang yang meminta-minta sebagian dari rezeki yang telah dianugerahkan Allah kepada mereka. Mereka yang kaya juga tidak menahan kewajiban atas diri mereka.

Agama dan dunia akan tetap berdiri dengan kokoh, selama para ulama memerintahkan kepada yang ma'ruf dan melarang yang munkar.

Agama dan dunia akan tetap berdiri dengan kokoh, selama orang-orang bodoh tidak menghalangi orang yang hendak belajar tentang sesuatu yang tidak mereka ketahui.

Agama dan dunia akan tetap berdiri dengan kokoh, selama orang-orang yang fakir tidak meninggalkan agama dengan mengambil perkara-perkara dunia. Dilansir dari kitab Nashaihul Ibad yang diterjemahkan Abu Mujaddidul Islam Mafa dan diterbitkan Gitamedia Press, 2008.

Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Banteni juga menjelaskan bahwa seorang raja derajatnya bisa menjadi budak karena tidak mampu mengendalikan syahwatnya. Sementara seorang budak atau pelayan bisa memiliki derajat seorang raja karena kesabarannya dan kemampuannya mengendalikan syahwat.

"Sesungguhnya syahwat dapat menurunkan derajat seorang raja menjadi budak. Kesabaran dapat mengangkat derajat seorang pembantu menjadi raja. Lihatlah kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha." (Syekh Nawawi al-Banteni)

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement