REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak di antara masyarakat yang kecanduan main judi terutama judi online yang sedang marak. Agar tidak kecanduan judi, masyarakat harus mengingat bahwa Allah SWT tegas melarang judi karena dampak dan bahayanya besar.
Sehubungan dengan itu, Ketua Umum Pengurus Besar Al Washliyah, KH Masyhuril Khamis meningatkan kembali bahwa judi adalah perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT langsung dan tegas dalam Alquran.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْاَنْصَابُ وَالْاَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji (dan) termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung. (Quran Surat Al-Ma'idah Ayat 90)
Kiai Masyhuril mengatakan, ada beberapa pelajaran dalam ayat itu terkait masalah judi. Pertama, judi adalah perbuatan najis dan manusia disuruh meninggalkan judi.
"Kalaupun seseorang menang dalam judi, maka sesungguhnya kemenangan dia adalah kekalahan pihak lain, sehingga harta itu adalah harta yang kotor dan najis," kata Kiai Masyhuril kepada Republika, Senin (11/9/2023).
Kiai Masyhuril mengingatkan, judi adalah amalan setan, sehingga setan akan selalu merekayasa seolah-olah judi adalah hal yang menguntungkan. Bahkan mereka (setan) sampai berani bersumpah atas nama Allah untuk menipu manusia.
"Setan mengatakan bahwasanya apa yang dibisikannya adalah hal yang baik untuk manusia," ujar Kiai Masyhuril.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَقَاسَمَهُمَآ إِنِّى لَكُمَا لَمِنَ ٱلنَّٰصِحِينَ
Dia (setan) bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua." (Quran Surat Al A’raf Ayat 21)
Kiai Masyhuril mengatakan, Alquran menyampaikan orang yang meninggalkan judi akan dijanjikan keberuntungan. Maka sebaliknya, jika tidak mau meninggalkan judi pasti akan sengsara.
"Judi adalah cara setan untuk memunculkan permusuhan antar manusia. Karena selamanya yang kalah tidak akan terima hartanya diambil oleh yang menang, dan sebaliknya yang menang merasa itu hak dia dan tidak rela jika uangnya dikembalikan, sehingga pasti akan terjadi permusuhan antar mereka minimal rasa hasad di antara mereka," jelas Kiai Masyhuril.
Kiai Masyhuril menegaskan, judi juga akan menghalangi seseorang dari dzikir dan ingat Allah. Mereka meminta rezeki kepada Allah, namun berusaha melalui cara yang diharamkan Allah. Tentu artinya mereka sudah tidak ingat bahwa Allah adalah sang pemberi rezeki.
Kiai Masyhuril juga mengingatkan, pemerintah harus tegas dan konsen selamatkan anak bangsa dari judi, baik yang online maupun offline. Tidak boleh ada oknum yang menjadi backing perjudian, baik di kota apalagi di desa.
"Judi online telah menjadi sorotan dunia, kita sangat malu, karenanya pemerintah melalui Kementerian Kominfo, mungkin BIN, Kepolisian, mungkin juga Badan Sandi Negara dan yang terkait untuk secara bersama sama memblokir situs yang ada dan menggulung seluruh pelakunya sebab judi akan merusak mental, moral dan masa depan generasi kita," kata Kiai Masyhuril.