"Abdurrahman Fazari membalas serangan Akhram Asadi. Akhram Asadi menyerang kuda Abdurrahman Fazari sehingga kaki kudanya patah dan Abdurrahman Fazari terjatuh."
"Pada saat terjatuh, Abdurrahman Fazari balik menyerang Akhram Asadi sehingga ia mati syahid. Akhirnya, kuda Akhram Asadi diambil oleh Abdurrahman Fazari."
"Tiba-tiba Sayyidina Abu Qatadah Radhiyallahu 'anhu menyerang Abdurrahman Fazari dari belakang. Abdurrahman Fazari menyerang kaki kuda Abu Qatadah sehingga ia terjatuh dari kudanya. Ketika terjatuh, Sayyidina Abu Qatadah Radhiyallahu 'anhu berhasil menyerang Abdurrahman Fazari sampai tewas. Lalu, kudanya dikendarai oleh Abu Qatadah, yaitu kuda milik Akhram Asadi." (HR Abu Dawud).
Kitab Kisah-Kisah Sahabat yang ditulis Syaikhul Hadits Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi diterbitkan Pustaka Ramadhan, menjelaskan, dalam riwayat yang lain ditulis bahwa sebelumnya Salamah menahan Akhram untuk menunggu terlebih dahulu bala bantuan yang lain. Namun, Akhram menjawab, "Biarlah aku mati syahid."
Diriwayatkan bahwa yang mati syahid pada peristiwa itu hanya Akhram, sedangkan dari pihak perampok banyak yang mati. Tidak lama kemudian, datanglah bala bantuan dari kaum Muslimin sehingga para perampok segera melarikan diri.
Salamah meminta kepada baginda Rasulullah SAW agar diberi 100 orang pasukan untuk mengejar mereka. Beliau menjawab, "Mereka mungkin sudah bergabung dengan kabilahnya."
Kebanyakan ahli sejarah menulis bahwa usia Salamah ketika itu masih 13 tahun. Seorang anak seusia 13 tahun sudah dapat melawan sekelompok perampok berkuda dan membuat mereka kalang kabut.
Bukan saja barang rampokan mereka yang tertinggal, bahkan barang mereka sendiri pun tertinggal. ltulah berkah keikhlasan yang diberikan Allah SWT kepada para sahabat Nabi Muhammad SAW.