Sabtu 09 Sep 2023 18:21 WIB

Sering Dengar Makrifat, Apa yang Dimaksud dengan Kata Tersebut?   

Makrifat merupakan pencapaian istimewa suluk seorang hamba

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi makrifat. Makrifat merupakan pencapaian istimewa suluk seorang hamba
Foto: Antara/Jojon
Ilustrasi makrifat. Makrifat merupakan pencapaian istimewa suluk seorang hamba

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Makrifat dan Ilmu adalah dua konsep yang berbeda dalam konteks pemahaman dan pengetahuan dalam Islam. Ilmu merujuk pada pengetahuan yang diperoleh melalui studi, pembelajaran, atau pengalaman. 

 

Baca Juga

Ini termasuk pengetahuan tentang dunia fisik, ilmu pengetahuan, matematika, sejarah, dan banyak bidang lainnya.

 

Ilmu dapat diperoleh melalui pembelajaran dari sumber-sumber seperti buku, guru, pengalaman, riset, dan pendidikan formal. Ilmu dapat digunakan untuk memahami dunia, memecahkan masalah, dan meningkatkan kehidupan manusia. 

 

Dalam Islam, penuntutan ilmu dianggap sebagai tugas yang mulia. Sedangkan Makrifat adalah pengetahuan spiritual atau pemahaman batin yang lebih dalam tentang Allah SWT, alam semesta, dan diri sendiri. Ini melibatkan pemahaman dan kesadaran tentang keesaan Allah SWT dan hubungan manusia dengan-Nya.

 

Makrifat tidak hanya diperoleh melalui studi atau pendidikan konvensional, tetapi melalui pengalaman spiritual, introspeksi, dan hubungan batin dengan Allah SWT. 

 

Tujuan utama Makrifat adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, memahami makna eksistensi, dan mencapai tingkat kesadaran spiritual yang lebih tinggi. Ini adalah bagian penting dari mistikisme Islam.

 

Jadi, intinya adalah bahwa ilmu lebih berfokus pada pengetahuan tentang dunia fisik dan aspek-aspek yang dapat diamati dan dipelajari, sedangkan Makrifat adalah pemahaman spiritual yang mendalam tentang makna eksistensi dan hubungan manusia dengan Allah. Keduanya memiliki nilai dalam Islam, tetapi mereka berbeda dalam konteks dan sifat pengetahuannya.

 

Dalam kitab “Raudhah at-Thalibin wa ‘Umdah as-Salikin”, Imam Ghazali menjelaskan, makrifat adalah kedekatan itu sendiri, atau adanya sesuatu yang menyentuh hati dan meninggalkan pengaruh padanya, lalu berpengaruh kepada anggota-anggota tubuh lainnya.

 

“Dengan kata lain, ilmu itu layaknya melihat api, dan makrifat laksana menggunakan api guna menghangatkan tubuh,” kata Al Ghazali dikutip dari buku berjudul “Hidup di Dunia Apa yang Kau Cari?” terbitan Turos.

Baca juga: Bagaimana Laut Merah Bisa Terbelah oleh Tongkat Nabi Musa? Ini Penjelasan Ilmiahnya

 

Secara bahasa, makrifat berarti ilmu yang tidak mengandung keraguan. Menurut istilah, ilmu yang tidak mengandung keraguan karena yang diketahui adalah Dzat Allah SWT beserta sifat-sifat-Nya. 

 

Jika ditanyakan, “Apakah makrifat Dzat dan sifat itu?” Maka jawabannya, “Makrifat Dzat, jika seseorang mengetahui bahwa Allah itu Wujud, Esa, Sendiri, Dzat, Sesuatu Yang Agung, berdiri sendiri, dan tak ada sesuatu pun yang menyerupai-Nya. Sementara makrifat sifat-sifat yaitu bila engkau mengetahui Allah SWT itu Hidup, Mahamengetahui, Mahakuasa, Mahamendengar, Mahamelihat, dan sifat-sifat lainnya.” 

 

Apabila ditanyakan, “Apakah rahasia makrifat itu?” Jawabannya, “Rahasia dan ruh makrifat adalah tauhid. Caranya, engkau menyucikan hidup, ilmu, qudrat, iradah, pendengar, penglihatan, dan kalam-Nya dari keserupaan dengan sifat-sifat makhluk; tak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya.” 

Baca juga: 15 Pengakuan Orientalis Non-Muslim Ini Tegaskan Alquran Murni tak Ada Kesalahan

 

Ketika ditanyakan, “Apakah tanda makrifat itu?” Jawabnya, “Hidupnya hati bersama Allah karena Dia telah mewahyukan kepada Dawud AS, ‘Tahukah engkau apakah makrifat kepada-Ku itu?’ Nabi Dawud menjawab, ‘Tidak’. Maka Allah menjelaskan, “Hidupnya hati dalam menyaksikan Aku." 

 

Apabila ditanyakan, “Lantas, pada maqam apakah bisa terjadi makrifat hakiki?” Maka jawabannya, “Pada maqam ru'yah dan musyahadah dengan sirri hati. la tiada lain menyaksikan makrifat (pengenalan) karena makrifat hakiki itu berada pada kedalaman kehendak.”    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement