REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pasukan bergajah oleh Abrahah menyerang Ka'bah 50 hari sebelum kelahiran Nabi Muhammad ﷺ. Namun pada akhirnya pasukan tersebut berhasil dikalahkan atas izin Allah ﷻ.
Dikutip dari Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, pasukan gajah adalah ketika Abrahah al-Habsyi gubernur Yaman melihat bangsa Arab berbondong-bondong ke Mekkah untuk menunaikan haji. Maka ia membangun gereja besar di Shan'a dan ia ingin mengalihkan bangsa Arab untuk menunaikan ibadah haji di sana.
Hal ini didengar oleh seseorang dari Bani Kinanah, salah satu suku Arab, lalu ia memasuki gereja tersebut dan melumuri temboknya dengan kotoran.
Tatkala mengetahui hal itu, Abrahah berkobar marah dan segera berangkat menuju Ka'bah dengan membawa pasukan yang berjumlah 60 ribu personel untuk menghancurkan Ka'bah. Ia memilih untuk dirinya seekor gajah yang paling besar, sementara pada pasukannya terdapat sembilan ekor gajah.
Ia melanjutkan perjalanannya hingga hampir tiba di kota Mekkah. Di sana pasukannya bersiap-siap untuk memasuki kota Mekkah, namun gajah-gajah tersebut diam dan tidak mau beranjak maju ke Ka'bah.
Dan ketika mereka mengarahkannya ke arah lain, gajah-gajah tersebut bangkit dan bergegas melangkah. Namun ketika mereka palingkan ke Ka'bah lagi, gajah-gajah tersebut kembali diam tak bergerak.
Ketika itulah, Allah mengutus kepada mereka burung-burung Ababil (yang berbondong-bondong) untuk melempari mereka dengan batu yang berasal dari tanah yang terbakar, dan membuat mereka seperti daun-daun yang dimakan ulat. Setiap burung membawa tiga buah batu, satu di paruh dan yang dua lainnya di kedua kakinya. Mereka laksana kambing curian, dan tiada seorang pun dari mereka yang terkena batu tersebut melainkan anggota tubuhnya terpotong-potong untuk kemudian hancur. Mereka berhamburan keluar dan berguguran di jalan.
Sedangkan Abrahah sendiri terserang penyakit yang membuat ujung-ujung jemarinya rontok, dan ia sampai ke Shan'a dalam kondisi seperti anak burung. Hingga akhirnya ia pun menemui ajalnya.
Sedangkan kaum Quraisy, mereka berpencar-pencar di jalan-jalan setapak yang ada pada kaki gunung dan berlindung di gunung-gunung. Mereka mengkhawatirkan diri mereka dari pasukan Abrahah. Tatkala peristiwa itu menimpa pasukan Abrahah, barulah mereka mulai kembali ke rumah mereka masing-masing dengan selamat. Peristiwa ini terjadi 50 hari sebelum kelahiran nabi Muhammad ﷺ.