Kamis 07 Sep 2023 18:36 WIB

Tiga Dampak Buruk Berjudi

Judi membawa banyak mudharat dalam kehidupan.

Rep: Mabruroh/ Red: Erdy Nasrul
PPATK: Perputaran Judi Online Capai Rp 81 Triliun
Foto: Republika
PPATK: Perputaran Judi Online Capai Rp 81 Triliun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak masyarakat yang mulai ketagihan judi online karena dianggap lebih fleksibel, dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja selama memiliki akses ke internet. Tren judi online ini menyasar semua kalangan, tua-muda, kaya-miskin.

Padahal aktivitas judi online ini sangat berdampak buruk dan membahayakan pelakunya. Menurut Ahmad Sarwat dalam bukunya "Enslikopedia Fikih Indonesia 7: Muamalat", ada tiga alasan judi itu dianggap sangat merugikan, sehingga Allah dan Rasul-Nya mengharamkan judi.

Baca Juga

Pertama, menimbulkan permusuhan

Secara umum judi termasuk salah satu penyebab permusuhan di tengah-tengah manusia. Memang untuk orang tertentu atau kalangan tertentu, berjudi bisa menjalin persahabatan. Namun, jika dibandingkan jumlah orang yang bersahabat karena berjudi dengan mereka yang bermusuhan karena judi, jauh lebih banyak yang bermusuhan.

Sudah tidak terhitung lagi kasus perkelahian berujung pembunuhan yang dilatarbelakangi judi. Yang satu merasa dicurangi dan yang lain balik menuduh bahwa teman judinya itulah yang curang. Bahkan tidak sedikit kasus judi ini sampai kepada peperangan.

Maha Benarlah Allah Swt. yang telah berfirman:

“Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat. Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).” (QS. Al-Maidah: 91)

Dua, Menang Ketagihan dan Kalah Penasaran

Karena judi merupakan jebakan lingkaran setan, di mana biasanya orang yang sudah jatuh ke dalam judi merasa sulit untuk keluar dan berhenti. Tidak peduli dia menang atau kalah dari judi itu.

Orang yang berjudi lalu menang akan menjadi ketagihan untuk bermain judi kembali, karena berharap akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi. Barangkali dalam pikirannya dia akan menjadi kaya dengan berjudi. Padahal dari daftar orang-orang terkaya di dunia ini, tak ada satu pun yang menjadi kaya dari hasil berjudi.

Mungkin saja orang yang berjudi bisa menang dan memiliki banyak uang. Tetapi data menunjukkan bahwa kekayaan yang didapat dari judi hanya bersifat sementara, bahkan hanya sekejap. Tidak pernah bertahan lama.

Sebaliknya, orang yang kalah berjudi, karena merasa telah kehilangan uang di meja perjudian, akan terus penasaran untuk bisa mendapatkan uangnya kembali. Padahal semakin dia bermain, semakin banyak pula kerugiannya. Orang yang menjadi kaya karena judi belum pernah terjadi. Tetapi menjadi miskin karena judi sudah pasti.

Tiga, Lupa Allah

Judi adalah salah satu bentuk permainan yang melalaikan, sehingga meskipun orang yang berjudi mendengar azan atau panggilan untuk menjalankan tugas, ingatannya akan dihilangkan, seolah tidak bisa mengingat Allah lagi. Firman Allah Swt.:

“Dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat.” (QS. Al-Maidah: 91)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement