Dia terus mengajak ayahnya meninggalkan kejahatan dan melaksanakan ibadah sholat. Tetapi apa daya, nasihatnya masih tidak mempan. Usahanya sia-sia.

Suatu hari, anak itu datang dengan suara terisak menahan tangis dan air matanya mengalir membasahi pipi. Karena tak kuat lagi menahan perbuatan dosa ayahnya. Apa lagi yang harus diperbuatnya agar sang ayah keluar dari jurang dosa.

Kemudian, anak yang bisu tersebut meletakkan Alquran di depan ayahnya, membukanya pada Surat Maryam, dan dengan jarinya menunjuk tepat di ayat 45. Allah SWT berfirman:

يٰٓاَبَتِ اِنِّيْٓ اَخَافُ اَنْ يَّمَسَّكَ عَذَابٌ مِّنَ الرَّحْمٰنِ فَتَكُوْنَ لِلشَّيْطٰنِ وَلِيًّا

"Wahai ayahku! Aku sungguh khawatir engkau akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pengasih, sehingga engkau menjadi teman bagi setan." (QS Maryam ayat 45)

Anak itu menangis tersedu-sedu. Melihat keadaan ini, perasaan sang ayah tersentuh, hingga ikut menangis bersama putranya. Allah SWT menghendaki dibukanya pintu hati sang ayah melalui anak yang shaleh ini. Sang ayah menyeka air mata di pipi putranya, menciumnya dan berdiri bersamanya lalu berangkat ke masjid.

Sungguh sejatinya ini adalah buah dari apa yang telah dikerjakan oleh sang istri yang shalehah. Senantiasa mengajarkan anak-anaknya untuk selalu dekat pada Allah SWT. Mengajari mereka Alquran dan sholat dengan bersungguh-sungguh.

Sumber: Rattibha dan Saaid

Ikuti Whatsapp Channel Republika