Rabu 06 Sep 2023 04:13 WIB

Perjalanan Hidup Al Biruni, Polimatik Paling Orisinal di Dunia Islam

Al Biruni menggabungkan trigonometri dan aljabar untuk menghitung jari-jari bumi.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Ilmuwan Muslim
Foto:

Ia bahkan mampu membuat banyak kemajuan dalam studinya karena seringnya melakukan perjalanan ke seluruh wilayah India. Selama lebih dari 20 tahun, ia melakukan perjalanan ke banyak tempat di India dan mempelajari filsafat Hindu, matematika, geografi, serta agama dari para pakar. Sebagai imbalannya, dia mengajari mereka ilmu pengetahuan, serta filsafat Yunani dan Islam.

Al-Biruni tidak pernah mengeksploitasi karyanya sebagai sarana untuk mencapai ketenaran, otoritas atau keuntungan materi. Alkisah Sultan Masood pernah mengiriminya tiga koin perak seberat unta sebagai penghargaan atas karya ensiklopedianya Al-Qanoon al-Masoodi atau Kanon Mas'udi.

Dengan sopan, ia mengembalikan hadiah kerajaan tersebut. Ia juga berkata, “Saya mengabdi pada ilmu pengetahuan demi ilmu dan bukan demi uang.”

Lebih dari seribu tahun yang lalu, kemampuan untuk menghitung jari-jari bumi tampaknya memerlukan banyak imajinasi. Abu Reyhan Al-Biruni, seorang jenius matematika Islam abad ke-10, berhasil menggabungkan trigonometri dan aljabar untuk mencapai prestasi numerik ini.

Warisan ilmiah Biruni telah menginspirasi para ilmuwan dan matematikawan selama beberapa abad. Hingga saat ini, namanya terus dihormati.

Pada 1975, akademisi dan sejarawan Tajik yang terkenal Bobojon Gafurov, menggambarkan Al-Biruni dalam artikelnya di UNESCO Courier sebagai seorang jenius universal. Sosoknya disebut jauh lebih maju dari zamannya sehingga penemuan-penemuan paling cemerlangnya tampak tidak dapat dipahami oleh sebagian besar cendekiawan pada masanya.

Zaman Al-Biruni...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement