Senin 04 Sep 2023 21:18 WIB

Langkah Umar Bin Khattab Mengiris Tulang Picu Yahudi Terheran Hingga Bersyahadat

Yahudi masuk Islam dengan kebijaksanaan Umar bin Khattab

(ilustrasi) Khalifah Umar bin Khattab. Yahudi masuk Islam dengan kebijaksanaan Umar bin Khattab
Foto: tangkapan layar wikipedia
(ilustrasi) Khalifah Umar bin Khattab. Yahudi masuk Islam dengan kebijaksanaan Umar bin Khattab

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Keteladanan dan pelajaran toleransi lainnya ditunjukkan oleh Khalifah Umar bin Khattab RA. Sebagai seorang Amirul Mukminin sekaligus pemimpin umat, Umar harus memberi contoh kepada sahabat-sahabatnya. 

Sebagaimana mantan veteran perang dan atas jasa-jasanya terhadap Islam, Khalifah Umar bin Khattab menunjuk Amru bin Ash untuk menjadi gubernur di Mesir. 

Baca Juga

Suatu ketika, Amru bin Ash bermaksud melebarkan bangunan masjid. Namun, lahan yang akan dijadikan sebagai bangunan masjid itu, terdapat lahan dan bangunan yang sudah reot milik orang tua yang beragama Yahudi. 

Amru bin Ash berusaha membujuk orang tua Yahudi ini agar menjual tanah tersebut demi memudahkan pembangunan masjid. Tapi orang Yahudi ini tak mau menjualnya. 

Amru bin Ash pun memberikan tawaran hingga 15 kali lipat dari harga pasaran. Namun demikian, orang Yahudi ini tetap pada keputusannya. Ia tak mau menjualnya, sebab lahan dan bangunan itu merupakan satu-satunya miliknya yang berharga. 

Kesal dan geram dengan keputusan si Yahudi ini, maka Amru bin Ash pun mengambil keputusan radikal. Ia memerintahkan para pekerja bangunan masjid untuk menggusur gubuk reot dan lahan milik orang Yahudi itu dengan paksa hingga rata dengan tanah. 

Si Yahudi ini sedih. Ia kemudian mendatangi Khalifah Umar bin Khattab di Madinah dan mengadukannya kepada Amirul Mukminin, atas perbuatan gubernur Mesir, Amru bin Ash. Atas pengaduan itu, Umar bin Khattab memerintahkan si Yahudi untuk mengambil sebuah tulang yang ada di tumpukan sampah. Si Yahudi ini bingung dengan perintah itu, namun ia tetap melaksanakan perintah tersebut. Lalu ia menyerahkan tulang tersebut kepada Umar. 

Tanpa panjang lebar, Umar langsung mengambil pedangnya dan membuat garis lurus di atas tulang tersebut. Setelah itu, Umar kemudian memberikan tulang itu kepada si Yahudi dan memerintahkan agar tulang itu diserahkan kepada Amru bin Ash di Mesir. 

Bukan hilang rasa bingungnya, si Yahudi ini justru semakin heran dengan cara Umar tersebut. Namun demikian, ia tak banyak bertanya dan langsung permisi serta membawa tulang tersebut ke Mesir untuk diserahkan kepada Amru bin Ash. 

Baca juga: 14 Keistimewaan Alquran yang Tak Terbantahkan Sepanjang Masa 

Sesampainya di Mesir, ia menyaksikan, bangunan masjid sudah mulai dikerjakan. Karena itu, ia langsung menemui Gubernur Mesir dan menyerahkan tulang tersebut. Saat tulang itu diterima Amru bin Ash, maka kagetlah ia dan memerintahkan para pekerja masjid agar menghentikan pembangunan masjid. 

Si Yahudi makin bingung. Ia menyaksikan, Gubernur Mesir ini tampak ketakutan dengan tulang tersebut. Maka, ia pun memberanikan diri untuk bertanya kepada Amru bin Ash. “Wahai Gubernur, apa yang menyebabkan Anda langsung memerintahkan penghentian pembangunan masjid itu,” tanya si Yahudi. 

Baca juga: 8 Dalil Berikut Ini Semoga Membuat Kita Segera Terinspirasi Baca Alquran

Amru bin Ash pun menerangkan makna di balik tulang dan garis lurus tersebut. “Wahai kakek, tulang ini memang busuk. Tapi lihatlah intinya, bahwa sesungguhnya, setinggi apa pun kekuasaan seseorang, dan sehebat apa pun dirinya, suatu saat pasti akan mati dan menjadi tulang seperti ini. Selain itu, garis lurus yang dilukiskan oleh Khalifah Umar ini memiliki makna yang tegas. Intinya, sebagai seorang pemimpin, saya harus berlaku lurus dan adil serta tidak semena-mena pada kelompok lain. Jika saya melanggar dan tidak lurus, maka Umar yang akan meluruskannya dengan pedangnya,” jelas Amru bin Ash. 

Menyaksikan keteladanan yang ditunjukkan oleh Khalifah Umar itu, terketuklah hati si Yahudi ini. Ia merasa, ajaran Islam begitu tinggi dan agung. Maka, dengan penuh kesadaran, ia pun meminta Amru bin Ash untuk meneruskan pembangunan masjid dan ia merelakan lahannya dijadikan pelebaran Masjid. Selain itu, ia juga menyatakan dirinya menjadi pemeluk Islam.     

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement