Senin 04 Sep 2023 19:21 WIB

Sejarawan Ungkap Gambaran Masjidil Haram dan Masjid Al Aqsa Sebelum Peralihan Kiblat

Masjid Al Aqsa kiblat pertama umat Islam sebelum Kabah di Masjidil Haram

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Nashih Nashrullah
Kompleks Masjid Al Aqsa. Masjid Al Aqsa kiblat pertama umat Islam sebelum Kabah di Masjidil Haram
Foto:

Hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Dzar RA. Dia bertanya kepada Rasulullah Saw tentang masjid pertama yang dibangun di muka bumi, Rasul menjawab: ‘Masjid al-Haram.’ Abu Dzar kemudian bertanya lagi, ‘Selanjutnya masjid apa?’. Rasulullah menjawab, ‘Masjid Al-Aqsha’.  Abu Dzar kemudian bertanya, ‘Berapa lama jarak pembangunan keduanya?’ Rasulullah SAW berkata, ‘40 tahun. Lalu Allah menjadikan bumi ini bagi kalian sebagai masjid. Oleh karena itu, kapan pun waktu sholat, lakukanlah sholat di atasnya, karena dia memiliki keutamaan’.”

Meski demikian, pembangunan Masjid Al Aqsa  dalam bentuk yang seperti sekarang ini, sebenarnya dilakukan pada masa awal Kekhalifahan Bani Umayyah. Hal ini didasari pada kesaksian Arculf, seorang biarawan Galiam, yang berziarah ke Palestina pada 679-682 dan dikuatkan oleh tulisan dari ulama Yerusalem, Al-Mutahhar bin Tahir Al-Maqdisi.

Analisis atas panel dan balok kayu yang diambil dari bangunan masjid selama renovasi di tahun 1930-an, menunjukkan bahwa kayu-kayu dalam bangunan masjid berasal dari kayu cedar Libanon dan Cyprus. Penanggalan radiokarbon menunjukkan berbagai macam usia, beberapa di antaranya setua abad ke-9 SM, yang menunjukkan bahwa beberapa kayu tersebut sebelumnya telah digunakan pada bangunan-bangunan yang lebih tua.

Baca juga: Kecemburuan Hafshah, Putri Umar Bin Khattab yang Memicu Turunnya Ayat Alquran

Kompleks Baitul Maqdis saat ini berbentuk persegi dengan luas area di sekitarnya mencapai 144 ribu m2. Kawasan ini dapat menampung sampai dengan 400 ribu jamaah. Sedangkan bangunan Masjid Al Aqsa  berukuran 272 kaki (83 meter) dan lebar 184 kaki (56 meter). Dengan luas tersebut, bagian dalam Masjid Al Aqsa  dapat menampung sampai 5.000 jamaah. 

Masjid ini memiliki empat menara di sisi selatan, utara, dan barat. Awalnya hanya ada dua menara di bangunan ini. Menara pertama dikenal sebagai Al-Fakhariyyah dan menara kedua dikenal dengan nama Al-Ghawanimah. Namun, gubernur Mamluk di Suriah, Tankiz, pada tahun 1329 memerintahkan pembangunan menara ketiga yang kemudian disebut menara Al-Silsilah, dan menara keempat yang disebut Al-Asbat.       

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement