REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Sebelum manusia dilahirkan ke alam dunia, Allah ta'ala telah menentukan dari tanah di belahan bumi mana seorang hamba itu akan diciptakan dan dikuburkan saat mati, dan bagaimana rezekinya, serta kapan ajalnya.
Ketika nuthfah anak Adam telah berada di rahim. Malaikat membawa nutfah itu dan bertanya pada Allah ta'ala tentang segala hal berkaitan dengan penciptaan manusia.
Dari mulai bertanya tentang apakah nuthfah itu akan diciptakan jadi manusia atau tidak. Lalu tentang tanah asal penciptaan sekaligus menjadi tanah tempat manusia itu dikuburkan setelah ajalnya datang. Lalu tentang rezeki manusia serta tentang waktu ajalnya. Semua itu ditanyakan malaikat pada Allah ta'ala.
Lalu Allah SWT memerintahkan malaikat untuk melihat ke Lauhil Mahfudz. Dan malaikat pun menemukan semua jawaban dari pertanyaan-pertanyaannya.
Setelah itu malaikat mengambil tanah yang menjadi tanah asal kejadian penciptaan manusia itu dan menggabungkannya dengan nutfah tersebut. Dan di tanah itu pulalah kelak, manusia yang diciptakan itu akan dimakamkan setelah wafat.
وروي مرة عن ابن مسعود رضي الله عنه: أن الملك الموكل بالرحم يأخذ النطفة من الرحم فيضعها على كفه ثم يقول: يارب مخلقة أو غير مخلقة ؟ فإن قال: مخلقة ، قال: يارب ما الرزق ، ما الأثر ، ما الأجل ؟ فيقول: انظر في أم الكتاب ، فينظر في اللوح المحفوظ فيجد فيه رزقه وأثره وأجله وعمله ، ويأخذ من التراب الذي يدفن في بقعته ويعجن به نطفته ، فذلك قوله تعالى: منها خلقنكم وفيها نعيدكم. أخرجه الترمذي الحكيم في نوادر الأصول أيضا.
Dan diriwayatkan sekali dari Ibnu Mas'ud RA, "Sesungguhnya malaikat akan mengambil air mani dari rahim, lalu dia meletakkannya di telapak tangannya, lalu dia bertanya, "Wahai Tuhanku, apakah dia diciptakan atau tidak? Maka apabila Allah menjawab: "Diciptakan," Maka malaikat bertanya lagi, "Wahai Tuhanku bagaimana dengan rezekinya? Bagaimana atsarnya (tanah asal untuk menciptakannya)? Dimana dia ajalnya?," Maka Allah berkata, "Lihatlah dalam Ummul Kitab. Maka malaikat melihat ke Lauhil Mahfudz, maka malaikat mendapatkan di Lauhil Mahfudz jawaban tentang rezeki calon manusia itu, dan atsarnya, dan tentang ajalnya, dan amalnya, dan dia mengambil dari tanah yang jadi tempat dimakamkan calon manusia itu, lalu malaikat mencampurnya tanah itu dengan air mani itu. Maka itu semua sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah ta'ala:
مِنْهَا خَلَقْنَاكُمْ وَفِيهَا نُعِيدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً أُخْرَىٰ Artinya: "Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain." (QS Thaha ayat 55).
Hadits tersebut diriwayatkan juga Tirmidzi al Hakim dalam kitab Nawadir al-Ushul. (Liat kitab at-tadzkirah karya Imam Qurthubi terbitan Maktabah Darul Minhaj halaman 295-296). Keterangan serupa juga dijelaskan 'Alqamah dari Abdullah:
وذكر عن علقمة عن عبد الله قال: إن النطفة إذا استقرت في الرحم أخذها الملك بكفه فقال: أي رب مخلقة أو غير مخلقة ، فإن قال غير مخلقة لم تكن نسمة وقذفتها الأرحام دما ، وإن قال مخلقة قال: أي رب أذكر أم أنثى ، أشقي أم سعيد ؟ وما الأجل ، وما الأثر ، وما الرزق ، وبأي أرض يموت ؟ فيقول: اذهب إلى أم الكتاب فإنك ستجد هذه النطفة ، فيقال للنطفة من ربك ؟ فتقول: الله ، فيقال: من رازقك ؟ فتقول: الله ، فتخلق فتعيش أجلها ، وتأكل رزقها ، وتطأ أثرها ، فإذا جاء أجلها ماتت ، فدفنت في ذلك المكان. فالأثر: التراب الذي يؤخذ فيعجن به ماؤه.
Dan disebutkan dari 'Alqamah dari Abdullah, dia berkata, "Sesungguhnya air mani ketika ditetapkan dalam rahim maka malaikat mengambilnya dengan telapak tangannya, lalu dia bertanya, "Wahai Tuhanku, dia diciptakan atau tidak?," maka apabila Allah mengatakan tidak diciptakan, maka tidak meniupkan roh dan mengubah menjadi darah.
Baca juga: 2 Buah Surga yang Ada di Dunia dan Diabadikan Alquran, Atasi Asam Urat Hingga Kanker
Dan bila Allah berkata diciptakan, maka malaikat bertanya lagi, "Wahai Tuhanku, dia diciptakan lelaki atau perempuan? Sengsara atau beruntung? Dan bagaimana ajalnya? Bagaimana atsar (tanah asal diciptakannya)? Dan bagaimana rezekinya, dan di tanah mana dia akan diwafatkan,?" maka Allah menjawab, "Pergi lihatlah ke Ummul Kitab, maka sesungguhnya engkau akan menemukan tentang air mani ini. "
Kemudian ditanya nuthfah (air mani calon manusia) itu, "Siapa Tuhanmu?" lalu dia menjawab, "Allah." Di tanya lagi, "Siapa yang memberi engkau rezeki?" Dia menjawab, "Allah." Maka dia diciptakan hidup dan diberi rezeki. Diratakan atsar (tanah kejadiannya) apabila datang ajalnya maka dia akan dikuburkan di dalam tempat itu. Maka atsar: ialah tanah asal kejadian yang diambil dan dicampur dengan nuthfah). (Lihat kitab at-tadzkirah karya Imam Qurthubi terbitan Maktabah Darul Minhaj pada halaman yang sama).