Rabu 30 Aug 2023 11:20 WIB

19 Aktivitas Keseharian Para Firaun yang Menguasai Mesir Selama Ribuan Tahun

Firaun dipandang tidak hanya sebagai raja tetapi juga dewa

Rep: Umar Mukhtar / Red: Nashih Nashrullah
Pemandangan umum Piramida Agung Giza, di Giza, Mesir (ilustrasi). Firaun dipandang tidak hanya sebagai raja tetapi juga dewa
Foto:

7. Para Firaun mewakili otoritas tertinggi negara. Mereka bertanggung jawab mengeluarkan undang-undang di seluruh tanah milik mereka, selain mengadili kasus pengkhianatan dan kejahatan terhadap kerajaan. Dia memimpin sendiri kasus-kasus itu.  Hukuman yang ditetapkan oleh Firaun bersifat final dan mengikat. Mereka mempunyai wewenang untuk mengampuni atau menjatuhkan hukuman berat, termasuk pengasingan, hukuman fisik, atau bahkan eksekusi. Kata-kata mereka mengandung otoritas ketuhanan, dan keputusan mereka dihormati dan diikuti oleh para bangsawan dan rakyat jelata. 

8. Para firaun mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang besar dalam memimpin pasukan mereka dan memastikan pertahanan dan perluasan kerajaan mereka. Selama masa konflik, banyak dari para Firaun yang memimpin pasukan mereka sendiri ke medan perang. Mereka juga berperan sebagai politik dan para pemimpin militer, dan strategi. Kekuatan mereka dianggap memberikan inspirasi di medan perang.

9. Firaun menghabiskan sebagian besar waktunya berkonsultasi dengan penasihat militer dan jenderalnya untuk merumuskan strategi militer, merencanakan kampanye, dan mengoordinasikan pergerakan pasukan. 

10. Beberapa Firaun meluangkan waktu dari jadwal sibuk mereka untuk secara pribadi mengawasi pelatihan dan perlengkapan tentara, memastikan mereka siap dengan baik.

11. Firaun dipandang dalam peradaban Mesir kuno sebagai mediator antara manusia dan dewa. Ini karena ritual dan pemujaan sangat penting dalam kehidupan Firaun Mesir kuno. Mereka melakukan persembahan dan doa harian di tempat suci bagian dalam kuil.

12. Firaun lebih banyak mencurahkan jadwal hariannya untuk ibadah keagamaan pada waktu-waktu tertentu dalam setahun, karena ada musim tahunan yang disebut "Sed". 

Ini salah satu perayaan terpenting, yaitu perayaan besar yang merayakan pemerintahan Firaun dan menegaskan kembali keabsahan ketuhanan dirinya. Peristiwa penting ini mencakup prosesi dan pesta, serta ritual rumit yang menonjolkan otoritas Firaun. 

Di bulan Juni dan September yang bertepatan dengan banjir Sungai Nil, terjadi peristiwa besar dalam tradisi budaya di Mesir kuno. Air banjir diyakini sebagai anugerah dari apa yang mereka anggap sebagai tuhan. Sedangkan banjirnya sendiri dianggap sebagai anugerah, tanda rahmat dan kemakmuran. Selama banjir ini, Firaun yang merupakan perwujudan dewa Osiris melakukan ritual untuk menjamin kesuburan tanah dan kelimpahan hasil panen.

13. Firaun akan menyerahkan persembahan dan doa kepada para dewa, menyampaikan rasa terima kasih atas banjir tahunan dan meminta berkah yang berkelanjutan dalam panen yang melimpah, pengorbanan hewan, makanan, dan persembahan lainnya.

14. Di tengah tanggung jawab pemerintahan sebagai pemimpin, Firaun Mesir juga menikmati saat-saat santai. Firaun tinggal di istana mewah dengan taman lanskap yang indah. Tersedia tempat berlindung yang tenang di mana penguasa dapat mundur dari urusan negara yang penuh pergolakan. Oasis yang damai ini memberikan kelonggaran dari dunia luar, sehingga memberikan Firaun kesempatan untuk mendapat hiburan di tengah keindahan alam.

15. Di waktu senggang, Firaun biasa berolahraga di tempat yang luas. Ini tidak hanya untuk bersantai, tetapi juga untuk menunjukkan kekuatan, keberanian, dan keterampilan mereka sebagai penguasa.

Olahraga yang sering dilakukannya adalah berburu. Firaun sering berburu, terutama Firaun Tutankhamun, yang ternyata merupakan pemburu yang terampil. Ini dapat diketahui dari pemandangan yang dilukis di makamnya, yang menggambarkan bagaimana ia ikut dalam perjalanan berburu, mengejar berbagai hewan seperti ibex gurun dan unggas air, selain tentunya berburu singa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement