Selasa 29 Aug 2023 22:47 WIB

Kisah Kafir yang tak Mau Bayar Utang kepada Sahabat Nabi 

Orang kafir menyangka di akhirat akan mendapatkan kesenangan.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Kisah Kafir yang tak Mau Bayar Utang pada Sahabat Nabi. Foto:   Utang/ilustrasi
Foto:

Dari peristiwa tersebut Allah SWT kemudian menurunkan surat Maryam ayat 77. 

اَفَرَاَيْتَ الَّذِيْ كَفَرَ بِاٰيٰتِنَا وَقَالَ لَاُوْتَيَنَّ مَالًا وَّوَلَدًا ۗ

Artinya: Lalu apakah engkau telah melihat orang yang mengingkari ayat-ayat Kami dan dia mengatakan, “Pasti aku akan diberi harta dan anak.”

Dalam tafsir tahlili Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran Kementerian Agama RI dijelaskan bahwa pada ayat tersebut Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW supaya memperhatikan bagaimana sombong dan angkuhnya orang kafir itu yang berani mengatakan bahwa di akhirat nanti mereka akan dianugerahi harta dan anak yang banyak. 

Meskipun ucapan itu seakan-akan menunjukkan bahwa mereka memercayai hari kebangkitan, tetapi sebenarnya mereka tidak percaya sama sekali akan adanya hari kebangkitan. Ucapan seperti itu hanya sebagai cemoohan dan olok-olok terhadap kepercayaan orang mukmin dengan pengertian bahwa jika benar-benar Khabbab bin Arat percaya akan hari kebangkitan biarlah utangnya itu dibayar pada hari kebangkitan. 

Sekarang dia tidak mau membayarnya karena Khabbab beriman dengan Muhammad. Cemoohan itu ditambah lagi dengan mengatakan bahwa dia akan kaya dan banyak anak nanti di akhirat. Alangkah beraninya dia mengada-adakan sesuatu yang tidak diketahuinya sama sekali, sedang dia sendiri mengingkari hal-hal yang gaib.

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement