Senin 28 Aug 2023 19:02 WIB

Rasa Malu Bagi Pria Baik, Tapi Bagi Wanita Jauh Lebih Baik 

Umat Islam diharapkan bisa mengambil pelajaran dari empat perkara baik.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Rasa Malu Bagi Pria Baik, Tapi Bagi Wanita Jauh Lebih Baik. Foto: Ilustrasi Muslimah
Foto: Pixabay
Rasa Malu Bagi Pria Baik, Tapi Bagi Wanita Jauh Lebih Baik. Foto: Ilustrasi Muslimah

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Syekh Muhammad Nawawi bin Umar Al Banteni dalam bukunya Nashaihul Ibad menjelaskan bahwa ada empat perkara baik tapi empat perkara lainnya menjadi yang terbaik. Sehubungan dengan itu, umat Islam diharapkan bisa mengambil pelajaran dari empat perkara baik yang dijelaskan Syekh Nawawi Al Banteni.

Para hukama, yakni para ahli hikmah atau makrifat menyampaikan bahwa ada empat perkara yang baik, tapi empat perkara lainnya lebih baik lagi.

Baca Juga

"Yakni rasa malu bagi laki-laki itu baik, tapi bagi perempuan justru lebih baik lagi. Sikap adil dari setiap orang itu baik, tapi dari seorang pemimpin itu lebih baik lagi. Tobat yang dilakukan oleh orang yang sudah tua itu baik, tapi lebih baik lagi jika dilakukan oleh orang yang masih muda. Kedermawanan bagi orang yang kaya itu baik, tapi lebih baik lagi jika itu keluar dari orang yang fakir" (kitab Nashaihul Ibad, Syekh Nawawi Al Banteni)

Baik di sini merupakan suatu tingkat kualitas, jika dikerjakan perkara baik ini maka akan mendapat kemuliaan di dunia dan mendapat imbalan pahala di akhirat nanti.

Pertama, malu yaitu suatu sikap merendah karena khawatir tercela. Kedua, adil adalah sikap yang dapat menempatkan sesuatu pada tempatnya, tidak berat sebelah, dan tidak lebih juga tidak kurang.

Ketiga, tobat itu adalah kembali kepada Allah dengan meninggalkan semua perbuatan dosa dan beralih menunaikan segala yang menjadi hak Allah.

Keempat, kedermawanan itu adalah memberikan sesuatu yang layak tanpa mengharap imbalan. Dilansir dari kitab Nashaihul Ibad yang diterjemahkan Abu Mujaddidul Islam Mafa dan diterbitkan Gitamedia Press, 2008.

Syekh Nawawi al-Banteni juga menukil perkataan Malik bin Dinar, seorang ulama abad ke-2 Hijriyah.  

Malik bin Dinar berkata, "Agar kamu termasuk golongan orang-orang yang beriman, maka hindarilah tiga sikap dengan tiga cara. Yaitu hindarilah sikap sombong dengan cara tawadhu. Hindarilah sikap tamak dengan cara qana'ah. Hindarilah sikap dengki dengan cara nasihat" (Nashaihul Ibad).

Manusia harus dapat menghindari tiga perkara yang dicela dengan tiga perkara yang dipuji. Supaya tecermin hakikat iman yang sebenarnya seperti orang-orang mukmin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement