Oleh: Safisahri, pengulas buku
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasulullah saw. tidak menghendaki kita rendah diri (insecurity) dan tidak pula angkuh. Kita dianjurkan untuk berada di tengah-tengahnya, yakni rendah hati (tawadhu).
Percaya diri bukan karena merasa hebat, tetapi karena yakin Allah swt akan menolong diri kita. Pun tidak akan sampai melebihi batas keangkuhan sebab kita sadar kalau kekuasaan-Nya sangatlah menentukan hidup kita. Kita berada di antara rasa khauf (takut) dan raja’ (harap) kepada-Nya.
Ketika kita bisa memposisikan diri seperti itu (tawadhu), justru Allah swt. yang akan meninggikan derajat kita. Perihal tawadhu ini sebagaimana diungkapkan dalam hadis riwayat Muslim.
Keyakinan kita atas kehadiran Allah swt. (ihsân) akan melahirkan ketenangan. Sebab, kita tidak akan merasa sendirian (loneliness). Dia mengutus para malaikat untuk menjaga kita dari depan, belakang, samping kanan dan kiri. Ini adalah penjagaan terbaik dari-Nya.
Ketika kita masih juga merasa kesepian, Rasulullah saw. menganjurkan supaya kita dekat dengan keluarga, rajin berjamaah (berkomunitas), menjalin silaturahmi dan menebarkan salam kepada orang lain. Bukankah anjuran beliau sangatlah manusiawi? Sebab, selain sebagai makhluk individual, kita adalah makhluk sosial yang memang seharusnya menguatkan jejaring sosial dengan baik.
Lantas, bagaimana bila kita masih saja merasa gelisah atau sering cemas berlebihan (anxiety)? Tetap berusaha untuk tenang, dan jadikan rasa cemas sebagai pintu masuk untuk lebih dekat dengan Allah swt. Atas apa pun yang kita khawatirkan, Rasulullah saw. menganjurkan agar kita lebih bertawakal. Kenali kehendak dan janji-janji Allah swt. agar kita lebih berlapang dada dalam menjalani hidup ini. Andai kita masih susah untuk menyerahkan segalanya kepada-Nya, kita bisa memulainya dengan memperbanyak rasa syukur setiap harinya. Kemudian dikuatkan dengan doa-doa penenteram hati.
Setelah itu, jangan terlalu kejam menghakimi diri sendiri. Karena Allah swt. selalu merawat kita, dan Rasul-Nya pun sangat menyayangi kita. Banyak sekali yang telah Allah swt. berikan kepada kita, bahkan tanpa kita minta. Allah swt tahu setiap kebutuhan tanpa kita menyampaikan kepada-Nya. Bukankah itu wujud cinta-Nya kepada kita. Karenanya, jangan mudah putus asa dan jangan berhenti berharap—apalagi sampai mau bunuh diri. Tetaplah sabar untuk hari ini, itulah kalimat yang seharusnya kita hadirkan di dalam hati.
Lihat halaman berikutnya >>>