Senin 28 Aug 2023 04:43 WIB

Simulasi KTB Yogyakarta Bangun Kesadaran dan Kesiapan Mitigasi Bencana

Kegiatan bertujuan membiasakan kerja sama antara pengurus KTB dan warga.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Simulasi evakuasi korban gempa di Kampung Tahunan.
Foto: Dokumen
Simulasi evakuasi korban gempa di Kampung Tahunan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Setiap warga harus memiliki kesadaran soal mitigasi bencana, untuk membentuk kemampuan kesiapsiagaan bencana juga membangun kerja sama antar warga.

Hal itu dikatakan Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo, pada Ahad (27/8/2023) setelah mengukuhkan pengurus Kampung Tanggap Bencana (KTB) Tahunan, yang telah sukses melakukan simulasi mitigasi bencana gempa bersama warga di halaman SDN Tahunan.

Ia menyampaikan, kegiatan simulasi bencana dilakukan untuk membangun kesiapsiagaan bencana warga masyarakat, agar ketika ada bencana terjadi sudah mengetahui apa yang harus dilakukan.

“Simulasi ini tujuannya membiasakan kerja sama dan koordinasi antara pengurus KTB dan warga, jadi semuanya harus siap. Supaya siap maka dilakukan simulasi bencana, jadi ketika terjadi sesuatu yang tentunya tidak kita inginkan, kita semua sudah siap,” ujar dia.

Diharapkan, setelah pengukuhan KTB Tahunan tersebut dapat terjalin komunikasi dan kolaborasi yang baik antar pengurus, warga dan berbagai pihak dalam mitigasi bencana di Kota Yogyakarta.

“Setelah simulasi bencana dan pengukuhan pengurus KTB Tahunan, harapannya gotong royong yang terjalin semakin kuat dan kompak. Sebab bencana bisa terjadi kapan saja, untuk itulah penting untuk kita semua paham soal mitigasi bencana,” harapnya.

 Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta, Nur Hidayat menambahkan, hal terpenting dalam mitigasi bencana adalah membangun kepekaan dan kesadaran masyarakat. Dengan itu setiap orang dapat menyelamatkan dirinya juga membantu mengevakuasi yang lain.

“Pembentukan KTB ini bagian dari komitmen pemerintah untuk mengedukasi dan menyiapkan masyarakat dalam kesiapsiagaan bencana. Terutama soal koordinasi dan komunikasi dengan pihak terkait, supaya ketika terjadi bencana alur penanganannya jelas,” kata Hidayat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement