Jika ada rekan-rekan Rasulullah yang duduk di sekitar beliau, mereka mengolok-olok dan berkata, "Inilah rekan-rekannya." sebagaimana yang dijelaskan Allah dalam firman-Nya.
وَكَذَٰلِكَ فَتَنَّا بَعْضَهُم بِبَعْضٍ لِّيَقُولُوٓا۟ أَهَٰٓؤُلَآءِ مَنَّ ٱللَّهُ عَلَيْهِم مِّنۢ بَيْنِنَآ ۗ أَلَيْسَ ٱللَّهُ بِأَعْلَمَ بِٱلشَّٰكِرِينَ
Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata: "Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah Allah kepada mereka?" (Allah berfirman): "Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)?"
Dan apabila orang-orang yang berdosa itu kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira. Dan apabila mereka melihat orang-orang mukmin, mereka mengatakan: "Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat", padahal orang-orang yang berdosa itu tidak dikirim untuk penjaga bagi orang-orang mukmin." (Al- Muthaffifin: 29-33)
Kedua, menjelek-jelekkan ajaran beliau, membangkitkan keragu-raguan, menyebarkan anggapan-anggapan yang menyangsikan ajaran-ajaran beliau dan diri beliau. Mereka tiada henti melakukannya dan tidak memberi kesempatan kepada setiap orang untuk menelaah dakwah beliau. Mereka berkata tentang Al-Quran,
"Dongengan-dongengan orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan, maka dibacakanlah dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang." (Al-Furqan: 5)
Mereka juga berkata, "Al-Qur'an ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad dan dia dibantu oleh kaum yang lain, Maka sesungguhnya mereka telah berbuat suatu kezaliman dan dusta yang besar." (Al-Furqan: 4)
Mereka berkata tentang diri Rasulullah, "Mengapa Rasul ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar?" (Al-Furqan: 7)
Di dalam Al-Quran, banyak terdapat contoh penentangan mereka terhadap beliau.