Sabtu 26 Aug 2023 16:00 WIB

Keseharian Habib Umar bin Hafidz yang Jarang Diketahui

Habib Umar melakukan sholat malam tiga jam sebelum adzan subuh.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Guru Mulia Al-Habib Umar Bin Hafidz tiba di Kota Palangka Raya, Prov. Kalteng dalam rangka mengisi Tabligh Akbar yang digelar di Stadion Tuah Pahoe, Jl. Cilik Riwut KM. 5 Kota Palangka Raya, Prov. Kalteng, Rabu (23/8/2023).
Foto: dok Pemprov Kalteng
Guru Mulia Al-Habib Umar Bin Hafidz tiba di Kota Palangka Raya, Prov. Kalteng dalam rangka mengisi Tabligh Akbar yang digelar di Stadion Tuah Pahoe, Jl. Cilik Riwut KM. 5 Kota Palangka Raya, Prov. Kalteng, Rabu (23/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Salah satu santrinya yang berasal dari Indonesia, Habib Ahmad Mujtaba bin Shahab mengungkapkan tentang kegiatan sehari-hari Habib Umar bin Hafidz yang jarang diketahui publik, khususnya muali dari tengah malam hingga pagi. Hal ini disampaikan Habib Mujtaba saat diundang di podcast Deddy Corbuzier bersama Habib Ja’far Alhadar.

Berdasarkan cerita dari putera-putera Habib Umar, menurut Habib Mujtaba, pada tengah malam biasanya Habib Umar akan memulai aktivitasnya dengan duduk menyendiri di ruang tertutup di rumahnya ataupun di Pesantren Darul Musthafa.  

Baca Juga

“Beliau bangun tengah malam bertahajud, sholat beribadah, menyendiri dulu. Dan itu perihal yang tak bisa diganggu gugat. Sesibuk-sibuknya beliau pasti ada duduk menyendiri dengan Allah Ta’ala,” ujar Habib Mujtaba saat menceritakan tentang keseharian Habib Umar di video podcast Deddy Corbuzier yang diunggah pada Kamis (24/8/2023).

Dia mengatakan, Habib Umar melakukan sholat malam itu sebelum pukul 03.00 atau sekitar tiga jam sebelum waktu Subuh. Setelah tahajud dan membaca Alquran, kemudian Habib Umar biasanya akan berjalan dari rumahnya menuju pesantren yang diasuhnya, Darul Musthafa di Tarim, Hadramaut, Yaman.

Habib Umar berjalan berbarengan dengan bacaan zikir akhir malam di pesantren.  “Beliau jalan dari rumah ke Darul Musthafa. Satu jam sebelum azan beliau sudah di masjid, dan beliau duduk dengan para pelajarnya yang hafal Alquran,” kata Habib Mujtaba.

Setelah membaca Alquran bersama para muridnya, lalu Habib Umar akn memabca zikir bersama-sama muridnya sampai  Azan Subuh. Setelah menunaikan sholat berjamaah, lalu Habib Umar akan berzikir lagi bersama-sama.

“Setelah sholat Subuh berjamaah dan baca zikir lagi, setelah itu baru ngajar. Kelas pertama beliau itu pagi sampai terbit matahari,” jelas Habib Mujtaba.

Sehabis mengajar, Habib Umar lalu akan melaksanakan sholat Sunnah empat rakaat. Ibadah ini selalu dilakukan Habib Umar secara istiqomah. Walupun berdakwah di luar negeri, ibadah ini tidka poernah ditinggalkan oleh Habib Umar, termasuk saat melakukan rihlah dakwah di Masjid Istiqlal belum lama ini.

“Habis itu beliau sholat  empat rakaat. Dan pasti di situ beliau baca satu juz. Itu juga gak bisa diganggu gugat. Di mana pun, walaupun sesibuk-sibuknya pasti sholat Isyraq sama Dhuhanya itu satu juz. Walaupun di luar negerti. Hatta kemarin di Istiqlal, tetap satu juz gak bisa diganggu gugat,” ucap dia.

Habib Mutjaba mengatakan, sholat Sunnah itu dilakukan Habib Umar sekira pukul 06.30. Setelah itu, Habib Umar kemudian akan pulang ke rumahnya. Terkadang akan menemui tamu atau makan pagi bersama keluarga.

“Apa yang beliau buat setengah tujuh? Antara dua. Kadang-kadang kalau ada tamu yang mendadak beliau temui tamunya. Kalau ndak, beliau makan pagi bersama keluarga,” ujar Habib Mujtaba.

Menurut dia, momen saat makan pagi bersama keluarga itu juga sangat indah. Karena, pada saat itu seluruh anggota keluargnya akan belajar kitab, baik istri, anak maupun cucu-cucunya.

“Ini momen yang indah juga. Di momen makan pagi itu, jadi setiap kelaurganya, anak, istri, cucu beliau masing-masing membawa kitab. Jadi momen pagi digunakan juga untuk belajar,” ucap dia.

Bahkan, Habib Mujtaba menyatakan dengan sangat yakin terkait aktivitas Habib Umar yang satu ini. Karena, dia sendiri pernah ditugaskan untuk murajaah (mengakaji ulang) kurikulum yang diberikan kepada cucunya.

“Saya bisa pastikan, tiap anak dan cucu beliau yang belajar alif ba ta, belajar ngaji sampai belajar kitab tinggi, itu di waktu makan pagi. Anak kecil yang umur tiga tahun,” kata Habib Mujtaba.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement