Jumat 25 Aug 2023 16:38 WIB

Kisah Orang yang Tubuhnya Wangi Setelah Ziarah ke Kuburan Orang Saleh

Orang saleh selalu menebar manfaat dan kebaikan.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Sejumlah warga melepas Luwur atau kain mori penutup makam Sunan Kudus untuk diganti dengan yang baru saat prosesi buka luwur di Desa Kauman, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (20/8/2020). Tradisi yang digelar setahun sekali yang bertepatan pada tanggal 1 Muharam atau Satu Sura tersebut untuk memperingati Haul (wafat) Sunan Kudus merupakan salah satu wali sembilan (wali songo) tokoh penyebaran agama Islam di Jawa.
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Sejumlah warga melepas Luwur atau kain mori penutup makam Sunan Kudus untuk diganti dengan yang baru saat prosesi buka luwur di Desa Kauman, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (20/8/2020). Tradisi yang digelar setahun sekali yang bertepatan pada tanggal 1 Muharam atau Satu Sura tersebut untuk memperingati Haul (wafat) Sunan Kudus merupakan salah satu wali sembilan (wali songo) tokoh penyebaran agama Islam di Jawa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para wali Allah dan orang-orang saleh yang mendapatkan derajat yang tinggi di sisi Allah ta'ala selalu menebar manfaat dan kebaikan ketika masih hidupnya bahkan setelah meninggalnya.

Misalnya, saja para wali songo yang tidak hanya menebar kebaikan pada saat hidupnya, bahkan ketika telah wafat pun masih memberi manfaat kepada orang-orang yang masih hidup. 

Baca Juga

Misalnya melalui peninggalan-peninggalannya yang menjadi objek penelitian banyak ilmuwan, bahkan makam-makamnya yang banyak diziarahi orang sehingga membawa keberkahan bagi warga yang berdagang di area sekitar pemakaman para wali.

Ada secuil kisah tentang kesaksian orang yang memperoleh manfaat setelah berziarah ke kuburan orang saleh dan membaca Alquran yang dihadiahkan untuk orang saleh tersebut. Kisah ini terdapat dalam kitab at Tadzkirah.

Orang saleh ini adalah ayah Abu al Walid Ismail. Ketika orang saleh itu telah wafat, ada orang yang bercerita pada Abu Al Walid bahwa ia telah berziarah ke makam ayahnya dan membaca Alquran. Namun setelah rampung dari membaca Alquran itu, ia heran lantaran badannya diliputi wangi misk yang kuat.

Bahkan wangi itu terus meliputi badannya hingga ia pulang dari ziarah.

قال أبو محمد عبد الحق: حدثني أبو الوليد إسماعيل بن أحمد عرف بابن أفرند وكان هو وأبوه صالحين معروفين ، مات أبي رحمه الله فحدثني بعض إخوانه ممن يوثق بحديثه ، قال لي: زرت قبر أبيك فقرأت عليه حزبا من القرآن ، ثم قلت: يا فلان هذا قد أهديته لك ، فماذا لي ؟ قال: فهبت علي نفحة مسك غشيتني ، وأقامت معي ساعة ، ثم انصرفت وهي معي فما فارقتني إلا وقد مشيت نصف الطريق.

Abu Muhammad Abdul Haq berkata: diceritakan padaku dari Abu al Walid Ismail bin Ahmad yang dikenal dengan Ibnu Afrand. Dan adapun Abu al Walid dan ayahnya (Ahmad) itu adalah orang-orang saleh yang terkenal. (Abu Walid mengatakan) "Ketika wafat ayahku, di ceritakan padaku oleh sebagian saudara ayahku yang merupakan orang yang dipercaya ceritanya. Dia berkata padaku: 'Aku berziarah ke kuburan ayahmu, maka aku membaca atas ayahmu bagian dari Alquran. Kemudian aku (orang yang bercerita pada Abu Walid) berkata: Wahai Fulan (Ahmad), ini (bacaan Alquranku) aku hadiahkan untukmu, namun demikian apa yang aku dapat?' Dia (orang yang bercerita pada Abu Walid) berkata : maka aroma wangi misk berhembus dan menyelimutiku, dan aku berdiri beberapa saat, kemudian aku pergi dan wangi itu tetap bersamaku dia tak meninggalkanku sampai aku berjalan pulang

(Lihat kitab at-tadzkirah karya Imam Qurthubi terbitan Maktabah Darul Minhaj halaman  287)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement