REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang yang memahami berbagai cabang-cabang ilmu agama akan terhindar dari kesesatan. Merekalah orang-orang yang begitu sulit untuk digoda dan disesatkan oleh setan. Bahkan setan sangat sulit menyesatkan orang berilmu dibandingkan dengan menyesatkan seribu orang ahli ibadah. Mengapa demikian?
Sebab orang-orang berilmu telah menguasai kunci-kuncinya meraih keselamatan dunia dan akhirat dengan ilmunya. Ia tidak akan tergelincir dengan tipu daya karena telah mengetahui dan dapat membedakan halal, haram, makruh, mubah, wajib, sunah dan lainnya.
Sebagaimana dalam kitab at Targib wat Tarhib menuliskan sebuah hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Imam Daruquthni.
وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَاعُبِدَ اللَّهُ بِشَيْءٍ اَفْضَلُ مِنْ فِقْهٍ فِى دِيْنٍ وَلَفَقِيْهٌ وَاحِدٌ أَشَدُّعَلَى الشَّيْطَانِ مِنْ اَلْفِ عَابِدٍ وَلِكُلِّ شَيْءٍ عِمَادُ وَعَمَادُ هَذَاالدِّيْنِ الْفِقْهُ.
Artinya: Nabi Muhammad SAW bersabda: Tidaklah disembah Allah dengan suatu Ibadah yang lebih utama dari pada memahami agama. Satu orang yang paham agama itu lebih berat bagi setan dibanding menyesatkan seribu ahli ibadah. Dan segala sesuatu itu ada tiangnya, pilar agama Islam itu adalah Ilmu.
Dari hadits tersebut dapat dipahami bahwa besar sekali pengaruh orang-orang berilmu. Sebab sejatinya mereka lah yang menegakan, mensyiarkan, agama.