REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Setelah orang-orang Quraisy mengalami kegagalan dalam dua kali kedatangan mereka untuk mempengaruhi Abu Thalib, maka mereka kembali bersikap keras dan bengis, bahkan jauh lebih keras dari sebelumnya. Pada hari-hari itu, tiba-tiba muncul ide di kepala para thaghut mereka untuk menghabisi Nabi dengan cara lain.
Mengutip buku Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyyurahman Al Mubarakfuri menyebut kebengisan dan munculnya ide semacam itu yang semakin mengokohkan posisi Islam, dengan masuknya dua pahlawan Makkah yaitu Hamzah bin Abdul Muththalib dan Umar bin Al Khaththab.
Di antara bentuk kebengisan itu, suatu hari Uthbah bin Abu Lahab menemui Rasulullah, seraya berkata, "Aku mengingkari ayat. Demi bintang ketika terbenam, dan Yang mendekati lalu bertambah dekat lagi (Jibril)."
Kemudian dia mulai mengganggu beliau, merobek baju beliau dan meludah ke muka beliau. Untungnya ludah itu tidak mengenai sasaran.
Saat itu beliau berdoa, "Ya Allah, buatlah dia dilahap seekor anjing dari ciptaan-Mu."
Doa beliau benar-benar dikabulkan. Suatu kali Utbah pergi ke Syam bersama rombongan Quraisy.