Selasa 15 Aug 2023 13:23 WIB

Alasan Pasukan Muslim Berperang Sepeninggal Rasulullah SAW 

Terdapat sejumlah peperangan yang terjadi setelah Rasulullah SAW wafat.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
 Alasan Pasukan Muslim Berperang Sepeninggal Rasulullah SAW. Foto:  Lokasi Perang Badar (ilustrasi)
Foto:

Perang Yamamah

Perang Yamamah terjadi karena dipicu oleh perlawanan Musailamah Al Kadzdzab terhadap kekhalifahan Abu Bakar lebih-lebih Musailamah mengaku sebagai nabi. Karenanya Khalifah Abu Bakar Ash Shidiq memerintahkan pasukan Muslim untuk yang dikomandoi oleh Khalid bin Walid maju ke medan perang melawan pasukan dan pengikut Musailamah Al Kadzdzab. 

"Pasukan Muslim di bawah pimpinan panglima Khalid mampu mengalahkan kaum murtad yang jumlahnya lebih banyak tiga kali lipat daripada jumlah pasukan Muslim. Ketika itu, 12 ribu pejuang Islam mengalahkan tidak kurang dari 40 ribu orang murtad," (Rizem Aizid dalam buku Para Panglima Perang Islam yang diterbitkan Penerbit Saufa, 2015).

Perang Al Qaddisiyyah

Ini adalah pertempuran besar yang dilakoni pasukan Muslim pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab melawan bangsa Persia di bawah pimpinan kaisar Yazdegred III. Perang ini dipicu karena Persia terus menerus mengobarkan permusuhan dan perang terhadap kaum Muslim. Lebih-lebih itu banyak kezaliman yang dilakukan oleh kekaisaran Persia terhadap penduduk-penduduknya. 

 "Sejak Rasulullah wafat, tidak ada perang yang mendapatkan perhatian begitu besar dari kaum muslimin dari perang Qaddisiyyah. Para sejarawan menjelaskan secara rinci setiap peristiwa dalam perang tersebut. Alasannya, karena perang ini merupakan perang yang sangat menentukan bagi kaum muslim dalam membebaskan wilayah Persia," (Ensiklopedi Sejarah Islam penerbit Pustaka Al Kautsar, 2013).

Maka dari contoh ketiga peperangan di atas dapat dilihat bahwa peperangan yang dilakukan oleh kaum Muslim bukanlah perang untuk menjajah, merampas, menindas, penduduk di suatu wilayah. Melainkan untuk melakukan pembelaan terhadap ajaran dan nilai-nilai Islam serta melindungi umat Muslim dan orang-orang yang tidak berdaya dari perbuatan zalim para penguasanya. 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement