REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kata salam berasal dari bahasa Arab yang berarti selamat, terlepas dari marabahaya, kedamaian, kesejahteraan, dan sentosa. Kata ini seakar dengan kata islam yang secara harfiah bermakna bersikap damai atau pasrah diri.
Keberserahan diri yang total kepada Allah SWT akan membawa seorang hamba kepada keselamatan (salamah) baik secara lahir maupun batin.
Saat seorang Muslim bertemu dengan Muslim lainnya disunnahkan mengucapkan salam. Dan bagi Muslim yang mendapatkan ucapan salam dari Muslim lainnya maka ia wajib menjawabnya.
Orang yang mengucap salam ketika bertemu dengan Muslim lainnya menunjukan keluhuran akhlak orang tersebut. Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari menjelaskan tentang keberkahannya mengucapkan salam adalah menumbuhkan rasa saling cinta di antara sesama.
حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى أَمْرٍ إِذَا أَنْتُمْ فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ وَفِي الْبَاب عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَلَامٍ وَشُرَيْحِ بْنِ هَانِئٍ عَنْ أَبِيهِ وَعَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو وَالْبَرَاءِ وَأنَسٍ وَابْنِ عُمَرَ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
Menebar salam adalah salah satu keindahan dalam ajaran Islam. Telah banyak cendekiawan non Muslim yang berpendapat bahwa salam antar sesama Muslim adalah hal yang memperkokoh hubungan sesama Muslim.
Sebab ucapan salam tidak hanya sebatas sapaan semata, tetapi pada kalimatnya mengandung doa yakni agar Allah SWT memberikan keselamatan. Sebab itu ucapan salam mempunyai nilai ibadah.
Baca juga: Ketika Berada di Bumi, Apakah Hawa Sudah Berhijab? Ini Penjelasan Pakar
Oleh karena itu, orang yang mengucapkan salam dan menjawab salam mendapat pahala dan kebaikan dari Allah SWT. Hal ini sebagaimana wasiat Rasulullah SAW untuk Ali sebagai berikut:
يَا عَلِيُّ، اِبْدَأْ مَنْ لَقِيْتَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ بِالسَّلَامِ يَكْتُبُ اللهُ لَكَ عِشْرِيْنَ حَسَنَةً وَرُدَّ السَّلَامَ فَاللهُ يَكْتُبُ لِمَنْ رَدَّهُ أَرْبَعِيْنَ حَسَنَةً
Artinya, “Wahai Ali, dahului lah siapa pun dari umat Muslim yang engkau temui dengan mengucapkan salam. Maka Allah mencatat bagi orang yang mengucapkan salam terlebih dulu itu 20 kebaikan. Dan jawablah salam, maka Allah akan menulis bagi orang yang menjawab salam 40 kebaikan.
(Lihat kitab Washiyat al-Musthafa yang disusun Syekh Abdul Wahab bin Ahmad bin Ali bin Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Musa Asy Syarani Al Anshari Asy Syafi'i Asy Syadzili Al Mishri atau dikenal sebagai Imam Asy Syarani).