Senin 14 Aug 2023 13:47 WIB

Mata-Mata Kepercayaan Napoleon Bonaparte yang Mengobok-obok Aljazair

Napoleon Bonaparte kirim mata-mata untuk bisa kuasai negara Muslim Aljazair.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Erdy Nasrul
Ukiran antik Napoleon Bonaparte sebelum Sphinx, berdasarkan lukisan JL Gerome.
Foto:

Dalam laporannya, Kolonel Bhutan merekomendasikan pendaratan pasukan Prancis di bagian barat Pantai Sidi Faraj. Bahkan dia juga menjelaskan cara terbaik untuk turun, dengan menyerang posisi bertahan di Aljazair dan pasukan Dey Ahmad Pasha.

Bhutan juga menggambarkan kota Aljazair dan benteng serta sekitarnya secara rinci. Salah satunya tentang tembok Aljazair yang terdiri dari tembok kuno setinggi 11 sampai 12 meter, dimahkotai dengan celah dan total 214 kotak artileri, umumnya berbaris dalam jarak pendek dengan menara hampir persegi, tanpa tonjolan dan tanpa kapasitas.

Laporan mata-mata Bhutan juga memuat tiga jenis informasi. Pertama, informasi yang dikumpulkan oleh mata-mata terkait dengan rute yang dia kunjungi, dan kemudian informasi yang diberikan oleh konsul Prancis dan stafnya, terutama terkait dengan kehidupan sehari-hari di kota Aljazair dan lingkungan terdekatnya.

Ketiga, data yang berkaitan dengan deskripsi kota dan wilayah perwalian, yang diambil dari karya Dr. Thomas Shaw, pengelana Inggris, berjudul: Voyages and Observations Concerning Some Barbary Ports and the Levant, yang ditulis sekitar tahun 1732, dan juga termasuk Geografi Aljazair.

Misi rahasia Kolonel Bhutan di Aljazair berakhir pada November 1808, lalu dia ditugaskan pada misi lain yaitu perjalanan spionase ke Suriah dan Lebanon pada tahun 1813. Itu adalah misi di mana Bhutan menjemput ajalnya. Dalam misi ini pula, Bhutan selingkuh dengan mata-mata terkenal Inggris, Lady Hester Stanhope, yang populer sebagai petualang. Perselingkuhan Bhutan terungkap di Gunung Lebanon dan dieksekusi oleh putra-putranya.

Kendati kehidupannya yang dramatis, laporan yang dibuat Bhutan selama melancarkan spionase di Aljazair menjadi referensi yang memberi jalan invasi Prancis di Aljazair. Tepatnya 20 tahun setelah laporan itu dibuat, dan 15 tahun setelah kematian Bhutan.

 

Pada tahun 1830, instruksi Kolonel Bhutan benar-benar diikuti. Pasukan Prancis mendarat pada tanggal 5 Juli tahun itu, di Pantai Sidi Faraj, sehingga Aljazair jatuh ke dalam perangkap pendudukan Prancis selama 132 tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement