Rabu 09 Aug 2023 19:21 WIB

Kisah Cicit Rasulullah yang Menggali Makamnya Sendiri

Dia akan memasuki kuburan setiap hari untuk beribadah di dalamnya.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Muslimah
Foto: Pixabay
Ilustrasi Muslimah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu masjid ikonik di Kairo Mesir adalah Masjid Sayyidah Nafisa. Nama Masjid ini dinisbatkan kepada Sayyidah Nafisa, yakni cicit Nabi Muhammad SAW.

Ia adalah putri al Hasan al Anwar, putra Zaid bin Hassan bin Ali bin Abi Thalib. Masjid ini terletak di Kairo dan dibangun di atas situs pemakaman Sayyidah Nafisa.

Baca Juga

Seperti dilansir Sada El Balad pada Rabu (9/08/2023), masjid yang awalnya dibangun oleh Gubernur Mesir Ubaydullah bin Sirri bin al-Hakam ini telah beberapa kali direnovasi sejak pembangunannya di masa lalu. Renovasi terakhir pada 2023 dilakukan oleh Presiden Abdel Ftah El-Sissi dan Tokoh Masyarakat Buhra India di Mesir, Sultan Mufaddal Saifuddin.

Ada yang menarik dengan kisah hidup Sayyidah Nafisa terutama kesenangannya masuk ke dalam kubur untuk beribadah. Pada 809 Masehi, Sayyidah Sayyidah Nafisa pindah dari Madinah (sebelumnya dikenal sebagai Hejaz, sekarang Arab Saudi) ke Kairo di mana dia meninggal pada tahun 824 M. Sayyidah Nafisa menikah dengan Ishaq al Mutamin, yang merupakan anak dari Imam Jafar al Sadiq.

Menurut beberapa sejarawan, Sayyidah Nafisa menggali kuburnya sendiri karena dia tahu waktunya di bumi akan segera berakhir. Dia akan memasuki kuburan setiap hari untuk beribadah di dalamnya.

Sayyidah Nafisa terkenal tidak hanya karena kesalehan dan pengendalian diri, tetapi juga karena ajarannya tentang agama. Sayyidah Nafisa terkenal dengan ajarannya tentang agama, juga kesalehan dan pengendalian diri.

Sayyidah Nafisah juga terkenal dengan sifat dermawannya, sering memberikan semua hadiahnya kepada mereka yang membutuhkan dan menyimpan sangat sedikit untuk dirinya sendiri.

Dia meninggal pada bulan Ramadhan tahun 208 Hijriyah. Meskipun suaminya telah merencanakan membawa jenazahnya ke Madinah, orang-orang Mesir menginginkannya dimakamkan di Kairo, dan keinginan mereka dikabulkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement