Senin 07 Aug 2023 13:27 WIB

Jangan Nodai Kemuliaan Masjid

Masjid adalah rumah Allah yang wajib dihormati.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Muhammad Hafil
Pengunjung berjalan di pedestrian halaman Masjid Raya Sumatera Barat (Sumbar), di Padang.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Pengunjung berjalan di pedestrian halaman Masjid Raya Sumatera Barat (Sumbar), di Padang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid adalah rumah Allah (Baitullah), yang wajib dihormati dan dimuliakan. Dia merupakan tempat untuk beribadah dengan segala bentuk ibada, seperti sholat, majelis ilmu, tempat zikir dan berdoa kepada Allah serta pusat sentra kegiatan kaum muslimin.

Ketua Umum IKADI KH Dr. Ahmad Kusyairi Suhail menjelaskan membangun dan memakmurkan masjid merupakan barometer keimanan seseorang, sebagaimana firman Allah Ta'ala,

Baca Juga

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَٰجِدَ ٱللَّهِ مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا ٱللَّهَ ۖ فَعَسَىٰٓ أُو۟لَٰٓئِكَ أَن يَكُونُوا۟ مِنَ ٱلْمُهْتَدِينَ

"Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan sholat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk" (QS At Taubah ayat 18).

Tentu saja, yang dimaksud dengan memakmurkan masjid di dalam ayat ini, adalah dengan beragam kegiatan yang bernilai ibadah dan membawa kebaikan umat dan masyarakat. Bukan dengan kegiatan yang menimbulkan fitnah, onar, hoax, kebencian dan hal-hal negatif lainnya.

"Karena itu, apabila yang terdapat dalam video yang viral tersebut benar, maka sebaiknya masing-masing pihak segera memohon maaf. Sebab, boleh jadi ada kesalahan dari kedua belah pihak dengan porsinya masing-masing,"ujar dia kepada Republika.co.id, Senin (7/8/2023).

Kyai Suhail mengimbau untuk meneliti dan mendudukkan perkaranya secara benar. Dan kita berharap ke depan, hal ini tidak terjadi lagi. Karena, masjid adalah rumah Allah dan tempat ibadah yang harus dimuliakan dan dihormati.

Kemudian adab pergi dan masuk masjid, telah banyak disampaikan oleh Rasulullah SAW, di antaranya,

Pertama, disunnahkan seseorang pergi ke masjid dalam keadaan berwudhu dari rumah, karena hal ini dapat menjadikan satu langkah kakinya dapat menghapus kesalahan atau dosa, dan satu langkah kaki lainnya meninggikan derajata sebagaimana dalam hadits riwayat Muslim, no. 666.

Kedua, menjauhkan diri dari bau-bau yang tidak enak pada mulut dan badan sehingga mengganggu kekhusyu'an orang atau jamaah yang ada di dalam masjid. Nabi SAW bersabda, "Barangsiapa yang makan tanaman ini  yaitu bawang, maka janganlah dia mendekati masjid kami," (HR Bukhari, no. 853 dan Muslim, no. 561).

Ketiga, disunnahkan memperbagus diri dan memakai wangi-wangian bagi orang laki-laki (Lihat QS Al A'raf: 31 dan HR Muslim, no. 91). Keempat, berangkat ke masjid dengan tenang dan tidak terburu-buru (HR Bukhari, no. 636 dan Muslim, no. 602)

Kelima, memasuki masjid dengan kaki kanan dan membaca doa:

بسم الله والسلام على رسول الله

اللهم اغفر لي ذنوبي وافتح لي أبواب رحمتك

"Dengan menyebut nama Allah dan salam atas Rasulullah. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku dan bukalah untukku pintu-pintu rahmat-Mu"(HR Tirmidzi, no. 314 dan Ibnu Majah, no. 771).

Keenam, melaksanakan shalat sunnat Tahiyyatul Masjid dua rokaat (HR Bukhari, no. 444, dan Muslim, no. 714). Ketujuh, mengisi keberadaannya di dalam masjid dengan beragam ibadah dan kebaikan, bukan dengan keburukan dan hal-hal negatif lainnya.

Kedelapan, ketika keluar masjid, mendahulukan kaki kiri dan membaca doa keluar masjid,

بسم الله والسلام على رسول الله

اللهم اغفر لي ذنوبي وافتح لي أبواب فضلك

"Dengan menyebut nama Allah dan salam atas Rasulullah. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku dan bukalah untukku pintu-pintu karunia-Mu" (HR Tirmidzi, no. 314 dan Ibnu Majah, no. 771).

Inilah sebagian adab pergi dan masuk masjid, semoga Allah jadikan kita dan anak cucu keturunan kita semua Ahlul Masajid, ahli masjid sehingga mendapatkan tempat terhormat, VVIP, di sisi Allah di akhirat nanti sebagaimana disampaikan Nabi SAW dalam hadits shahih (HR Bukhari, no 1423, dan Muslim, no. 1031).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement