Jumat 04 Aug 2023 14:30 WIB

Inspirasi Akhlak Nabi Muhammad Menghadapi Tukang Buat Onar

Nabi Muhammad merupakan teladan insan berbagai zaman.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi santri mengaji kitab sirah nabi Muhammad.
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Ilustrasi santri mengaji kitab sirah nabi Muhammad.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW sering berhadapan dengan orang munafik yang suka melakukan perbuatan onar. Dalam menghadapinya, apakah Nabi SAW bersikap keras dan melawannya dengan kekerasan?

Dalam buku Mentari Kasih Sayang Rasulullah SAW yang Meluluhkan Kebekuan Hati karya Dr Rasyid Haylamaz, disebutkan bahwa Nabi SAW tidak bersikap keras atau dengan balik melawannya. Justru dihadapi Nabi SAW dengan kelemahlembutan.

Baca Juga

Nabi SAW senantiasa melakukan komunikasi dengan siapa saja termasuk mereka yang sering membuat onar. Cara Nabi SAW dalam menghadapinya yaitu dengan mengendalikan emosi dan menjaga perasaan lawan bicaranya.

Rasulullah SAW tidak pernah membeberkan segala hal yang beliau ketahui kepada orang-orang, dan beliau SAW juga tidak pernah mengungkapkan secara langsung apa yang ada dalam pikirannya. Istilahnya sekarang, mungkin bisa dikatakan bahwa Nabi SAW tidak bicara blak-blakan karena beliau selalu menjaga perasaan lawan bicaranya.

Nabi SAW juga tidak pernah mengungkap kesalahan orang kepada orang lain, walaupun beliau SAW sudah tahu kebenarannya. Sikap itu pulalah yang beliau terapkan kepada para sahabat.

Ketika ada sahabat yang meminta izin untuk membunuh seseorang karena kesalahan yang dibuatnya, Rasulullah SAW tidak pernah mengabulkannya. Nabi Muhammad SAW juga enggan menghukum orang yang ketahuan berencana melakukan tipu daya muslihat untuk berbuat buruk kepada beliau SAW.

Salah satu contohnya ialah ketika Perang Uhud di mana saat itu ada banyak orang yang meninggalkan medan perang dan merusak semangat pasukan Muslim. Merekalah yang kemudian disebut sebagai orang munafik. Sikap orang munafik ini telah memperkuat barisan musuh secara tidak langsung.

Namun, Nabi Muhammad tidak mencela perbuatan orang-orang munafik itu dan juga tidak mengungkit-ungkit kesalahan mereka. Tidak pula menghukum mereka sebagaimana yang diminta oleh para sahabat.

Justru Nabi SAW tetap bersikap baik kepada mereka berdasarkan perbuatan lahiriah yang ditampakkan oleh mereka. Sikap Nabi SAW ini terus berlangsung dalam menyikapi tindakan buruk yang dilakukan orang-orang munafik di masa mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement