REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Abu Imran Ibrahim bin Yazid bin Qais an Nakha’iy al Kufy yang dikenal sebagai Ibrahim An Nakha’i merupakan salah satu perawi hadits dan seorang ulama fikih di Kufah. Banyak ulama yang hidup pada masanya memuji beliau karena kecerdasannya dan kuatnya terhadap hafalan hadits.
Syekh Muhammad Nawawi bin Umar Al Banteni dalam bukunya Nashaihul Ibad menukil riwayat yang disampaikan Ibrahim An Nakha’i tentang tiga perkara yang dapat menyebabkan manusia celaka.
"Sesungguhnya, orang-orang yang sebelum kamu itu celaka hanya karena disebabkan tiga perkara, yaitu bicara yang berlebihan, makan yang berlebihan, dan terlalu banyak tidur" (Nashaihul Ibad, Syekh Nawawi al-Banteni)
Bicara dianggap berlebihan jika terlalu banyak membicarakan hal-hal yang tidak ada manfaatnya, baik masalah agama maupun dunia.
Berlebihan dalam hal makan, artinya orang banyak makan dan apa pun dimakan. Sehingga membuat orang tersebut malas beribadah kepada Allah SWT.
Terlalu banyak tidur artinya adalah menghabiskan waktu sehari-hari hanya untuk tidur tanpa beribadah sama sekali. Dilansir dari kitab Nashaihul Ibad yang diterjemahkan Abu Mujaddidul Islam Mafa dan diterbitkan Gitamedia Press, 2008.
Jika dikaji lebih dalam, orang yang banyak berbicara hal yang tidak bermanfaat cenderung akan mengundang banyak masalah yang ditimbulkan dari pembicaraannya yang tidak disaring dan dipertimbangkan terlebih dahulu. Terlebih ketika orang yang bukan ahli agama, banyak berbicara soal agama di depan publik.
Orang yang terlalu banyak makan dan memakan apa pun tanpa memikirkan efek samping dari makanan yang dimakannya, orang tersebut rawan terkena penyakit. Misalnya diabetes dan obesitas yang timbul dari kebiasaan terlalu banyak makan dan memakan apapun tanpa mempertimbangkan efek samping makanannya. Ketika tubuh seseorang sakit atau organ dalamnya tidak sehat, maka akan menjadi lemah fisiknya dan malas untuk beribadah.
Begitu juga efek terlalu banyak tidur, akan menimbulkan masalah kesehatan. Terlebih jika tidur terus dan malas beribadah, bisa tidak beruntung di dunia dan celaka di akhirat.