Rabu 02 Aug 2023 15:19 WIB

Tiga Hal Pembawa Keberuntungan Setelah Mati

Mendapat ridha Allah SWT dengan mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Suasana pagi hari di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Selasa(2/5/2023). Masjid Nabawi adalah masjid suci umat Islam selain Masjidil Haram. Usai shalat subuh langit gelap perlahan berubah menjadi terang dengan rona jingga memancar dengan Indahnya menyorot langsung ke marmer. Moment dimana  matahari mulai terbit ini menambah keindahan suasana di teras masjid. Menikmati Masjid Nabawi di pagi hari adalah momen yang tidak boleh dilewatkan jamaah umroh.
Foto: REPUBLIKA/Prayogi
Suasana pagi hari di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Selasa(2/5/2023). Masjid Nabawi adalah masjid suci umat Islam selain Masjidil Haram. Usai shalat subuh langit gelap perlahan berubah menjadi terang dengan rona jingga memancar dengan Indahnya menyorot langsung ke marmer. Moment dimana matahari mulai terbit ini menambah keindahan suasana di teras masjid. Menikmati Masjid Nabawi di pagi hari adalah momen yang tidak boleh dilewatkan jamaah umroh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Banteni dalam bukunya Nashaihul Ibad menukil pernyataan yang disampaikan Yahya bin Mu'adz Ar-Razi.

Yahya bin Mu'adz Ar-Razi adalah salah seorang penasihat yang tepercaya dan tidak diragukan lagi tentang makrifatnya. Beliau tinggal di Balqi selama satu tahun. Kemudian, ia pindah ke Naisabur (saat ini bagian dari Provinsi Khorasan, Iran). Yahya bin Mu'adz Ar-Razi wafat di Naisabur pada tahun 258 Hijriyah.

Baca Juga

"Sesungguhnya beruntung orang yang meninggal dunia sebelum dunia meninggalkannya, orang yang menyediakan kuburan sebelum dia memasukinya, dan orang yang mendapatkan ridha Allah sebelum dia menemui-Nya." (Nashaihul Ibad)

Yahya bin Mu'adz Ar-Razi pernah menyatakan kebahagiaan bagi orang yang meninggalkan dunia (harta), sebelum dunia meninggalkannya. Artinya, membelanjakan harta yang dimilikinya untuk kebaikan sebelum dia meninggal dunia atau sebelum dunia habis darinya. Misalnya, hartanya habis karena dirampok dan lain sebagainya.

Menyediakan kuburan sebelum memasukinya adalah dengan cara beramal dengan amalan-amalan yang dapat membahagiakannya di dalam kubur.

Untuk mendapatkan ridha Allah SWT, dapat dengan mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya sebelum mati. Ini dimaksudkan untuk mendapat ridha Allah SWT. Dilansir dari kitab Nashaihul Ibad yang diterjemahkan Abu Mujaddidul Islam Mafa dan diterbitkan Gitamedia Press, 2008.

Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Banteni juga dalam bukunya Nashaihul Ibad menukil riwayat yang disampaikan Ibrahim An-Nakha’i tentang tiga perkara yang dapat menyebabkan manusia celaka.

"Sesungguhnya, orang-orang yang sebelum kamu itu celaka hanya karena disebabkan tiga perkara, yaitu bicara berlebihan, makan berlebihan, dan terlalu banyak tidur." (Nashaihul Ibad)

Ibrahim An-Nakha’i nama lengkapnya adalah Abu Imran Ibrahim bin Yazid bin Qais an Nakha’iy al Kufy. Beliau merupakan salah satu perawi hadits dan seorang ulama fiqih di Kufah. Banyak ulama yang hidup pada masanya memuji beliau karena kecerdasannya dan kuatnya terhadap hafalan hadits.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement