REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Setiap Muslim diajarkan untuk selalu mencari kebaikan dalam hal apapun. Letak kebaikan ada di mana saja, salah satunya yang kerap luput dari perhatian banyak Muslim ialah makanan.
Mantan Mufti Mesir, Syekh Dr Ali Jum'ah mengingatkan untuk selalu menemukan kebaikan, termasuk pada urusan makanan. Dia mengatakan, Allah SWT itu baik dan hanya menerima apa yang baik. "Carilah kebaikan, baik dari perkataan, makanan, ucapan, perbuatan dan dari keyakinan," jelasnya seperti dikutip dari Elbalad.
Penjelasan Syekh Jum'ah didasarkan pada sebuah hadits riwayat Muslim dari jalur Abu Hurairah RA. Abu Hurairah meriwayatkan hadits bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ الاللهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّباً، وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ المُؤْممِنِيْنَيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ المُرْسَلِيْنَ فَقَالَ {يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا} وَقَالَ تَعَالَى {يَا أَيُّهَا الذِّيْنَ آمَنُوا كُلُواا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ} ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السسَّمَاءِ: يَا رَبِّ يَا رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ ومشربه حرام وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ..رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
"Sesungguhnya Allah itu Mahabaik dan tidak menerima, kecuali sesuatu yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kaum mukminin dengan perintah yang Allah gunakan untuk memerintahkan para rasul. Maka Allah berfirman, "Wahai para rasul, makanlah segala sesuatu yang baik dan beramal shalihlah (QS Al Mukminun ayat 41)
Dan Allah juga berfirman, "Wahai orang-orang yang beriman, makanlah segala sesuatu yang baik, yang telah kami berikan kepada kalian (QS Al-Baqarah ayat 172).
Baca juga: Ketika Kabah Berlumuran Darah Manusia, Mayat di Sumur Zamzam, dan Haji Terhenti 10 Tahun
Kemudian Rasulullah SAW menyebutkan tentang seseorang yang melakukan perjalanan panjang, kusut rambutnya, kemudian mengangkat tangannya dan mengatakan, "Wahai Rabb-ku, Wahai Rabb-ku, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, perutnya diisi dengan sesuatu yang haram, maka bagaimana Kami mengabulkan doanya?" (HR Muslim)
Syekh Jum'ah juga berpesan agar tidak tertipu pada suatu hal yang secara kasat tampak dipenuhi kenikmatan tetapi padahal penuh muatan tipu daya yang isinya keburukan. Dia mengatakan, keburukan adalah keburukan.
"Tetapi banyak dari umat Muslim yang tertipu oleh makanan, minuman, tingkah laku yang keji, perkataan (yang buruk), dan kepercayaan," katanya. Dia menambahkan, tidak sedikit juga anak-anak muda yang terjebak pada kesenangan padahal di dalamnya penuh kemaksiatan
Dalam kondisi demikian, Syekh Jum'ah menekankan, seorang Muslim yang sadar dan berpegang pada sesuatu yang hak, syariat, dan akhlak mulia. Jangan sampai, kata dia, ikut jalan yang hanya berujung pada murka Allah SWT.
Sumber: elbalad