Kamis 27 Jul 2023 19:35 WIB

Ini Lima Keutamaan Puasa Asyura

Allah pernah mewajibkan puasa Asyuro sebelum turun kewajiban puasa Ramadhan.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi muslimah berpuasa. Ini Lima Keutamaan Puasa Asyura
Foto:

Nabi SAW sangat bersemangat berpuasa pada hari itu

Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma berkata:

Aku tidak pernah melihat Nabi ﷺ benar-benar perhatian dan menyengaja untuk puasa yang ada keutamaannya daripada puasa pada hari ini, hari ‘Asyura dan puasa bulan Ramadhan. (HR. Bukhari: 2006, Muslim: 1132)

• Hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil

Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma berkata: “Nabi tiba di Madinah dan dia mendapati orang-orang Yahudi sedang berpuasa ‘Asyura. Nabi ﷺ bertanya: “Puasa apa ini?” Mereka menjawab: “Hari ini adalah hari yang baik, hari di mana Allah telah menyelamatkan Bani Israil dari kejaran musuhnya, maka Musa berpuasa sebagai rasa syukurnya kepada Allah. Dan kami pun ikut berpuasa. Nabi berkata: “Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian”. Akhirnya Nabi ﷺ berpuasa dan memerintahkan manusia untuk berpuasa juga”. (HR. Bukhari: 2004, Muslim: 1130)

• Puasa ‘Asyura dahulu diwajibkan

Dahulu puasa ‘Asyura diwajibkan sebelum turunnya kewajiban puasa Ramadhan. Hal ini menujukkan keutamaan puasa ‘Asyura pada awal perkaranya.

Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma berkata: “Nabi dahulu puasa ‘Asyura dan memerintahkan manusia agar berpuasa pula. Ketika turun kewajiban puasa Ramadhan, puasa ‘Asyura ditinggalkan”. (HR. Bukhari: 1892, Muslim: 1126)

• Puasa ini jatuh pada bulan haram

Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ

Puasa yang paling afdhal setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah al-Muharram. (HR Muslim)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement