REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hajar Aswad dilindungi dengan adanya bingkai atau rangka yang terbuat dari perak. Namun, pembingkaian atau pembuatan rangka pelindung Hajar Aswad ini tidak serta-merta dilakukan dan di baliknya tersimpan kisah sejarah yang menyelimutinya.
Dikutip dari Arabic Post, ini berawal pada tahun 60 Hijriyah, ketika Muawiyah bin Abi Sufyan meninggal dunia. Kemudian, Abdullah bin Zubair menolak bai'at kepada Yazid bin Muawiyah, yang menggantikan ayahnya (Muawiyah bin Abi Sufyan) sebagai khalifah.
Lalu, pada tahun 64 H, Yazid bin Muawiyah mengepung Makkah karena Abdullah bin Zubair berada di sana. Mereka mengepung Abdullan bin Zubair, melawannya dan menembaknya dengan ketapel. Akibatnya, banyak bagian Ka'bah yang rusak karena percikan api akibat tembakan tesebut. Atapnya pun hancur.
Setelah itu, Abdullah bin Zubair membangunnya kembali dan dia adalah orang pertama yang membingkai Hajar Aswad dengan perak. Tujuannya adalah melindunginya. Kemudian para khalifah setelahnya, dan juga para saudagar kaya, meneruskan apa yang telah dimulai Abdullah bin Zubair itu.
Bingkai perak Hajar Aswad yang terakhir diberikan sebelum berdirinya Arab Saudi sebagai negara adalah pada 1331 Hijriyah. Saat itu, kepemimpinan Ottoman dipimpin oleh Sultan Muhammad Rashad Khan.
Di masa awal Kerajaan Arab Saudi...