Senin 24 Jul 2023 07:40 WIB

Syekh Nawawi Al Bantani Jelaskan 2 Perbuatan Paling Baik dan Paling Jahat

Syekh Nawawi Al Bantani menekankan pentingnya menambah iman.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi belajar dan mengaji sebagai upaya menambah iman.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Ilustrasi belajar dan mengaji sebagai upaya menambah iman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syekh Muhammad Nawawi bin Umar Al Bantani dalam kitab yang ditulisnya yakni Nashaihul Ibad menerangkan bahwa ada dua perbuatan baik atau dua perkara paling utama yang disukai Allah SWT. Ada juga dua perbuatan atau perkara yang paling jahat.

Dalam menerangkan dua perkara tersebut Syekh Nawawi al-Banteni mengutip sabda Nabi Muhammad SAW dan perkataan para sahabat Nabi SAW serta para tabi'in.

Baca Juga

Rasulullah SAW bersabda, "Dua perkara paling utama dan tidak ada yang melebihi keutamaannya, yaitu iman kepada Allah dan berbuat kebajikan kepada kaum Muslimin."

Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa bangun pagi dengan maksud tidak untuk berbuat zalim (aniaya) kepada seseorang, maka perbuatan dosa yang telah dilakukannya akan diampuni Allah. Barang siapa bangun pagi dengan maksud untuk menolong orang yang teraniaya dan memenuhi kebutuhan orang Muslim, maka ia akan mendapatkan pahala sebagaimana pahalanya haji yang mabrur."

Rasulullah SAW juga bersabda, "Orang yang paling dicintai Allah SWT adalah orang yang paling berguna bagi sesamanya dan perbuatan yang paling utama adalah membuat hati seorang Mukmin menjadi senang dengan menghilangkan rasa lapar, meringankan kesulitan atau melunasi hutangnya. Dua perkara yang tidak ada satupun dapat melebihi kejahatannya yaitu menyekututukan Allah dan menyengsarakan kaum Muslim."

Pada hadits tersebut, dijelaskan bahwa orang yang dicintai Allah SWT, yaitu orang yang melakukan dua perkara, yakni berguna bagi sesamanya dan membuat hati seorang Mukmin senang. Sementara, dua perkara yang paling jahat, yaitu menyekutukan Allah dan menyengsarakan kaum Muslim.

Kitab Nashaihul Ibad menjelaskan bahwa menyengsarakan orang Muslim dapat berupa mengancam keselamatan diri dan harta seorang Muslim. Semua yang diperintahkan oleh Allah itu pada dasarnya mengandung dua hal, yaitu mengagungkan Allah dan berbelas kasih kepada makhluk-Nya.

Dilansir dari kitab Nashaihul Ibad yang diterjemahkan Abu Mujaddidul Islam Mafa dan diterbitkan Gitamedia Press, 2008.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement