Senin 17 Jul 2023 04:30 WIB

Yang Terjadi Terhadap Persendian Umat Manusia Saat Hadapi Ajal, Meski Tak Kasat Mata

Manusia menghadapi masa berat ketika hadapi kematian

Rep: Andrian Saputra / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi meninggal dunia. Manusia menghadapi masa berat ketika hadapi kematian
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Ilustrasi meninggal dunia. Manusia menghadapi masa berat ketika hadapi kematian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketika sakaratul maut maka setiap persendian tubuh manusia sejatinya saling mengucap salam satu sama lainnya. 

Masing-masing persendian saling mengucap salam perpisahan sebelum roh keluar dari jasad tersebut. Keterangan ini sebagaimana wasiat Rasulullah SAW kepada sahabat Ali bin Abi Thalib yang dapat ditemukan dalam kitab Washiyat al-Mushthafa karya Syekh Abdul Wahab bin Ahmad bin Ali bin Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Musa asy-Syarani al-Anshari asy-Syafi'i asy-Syadzili al-Mishri atau dikenal sebagai Imam asy-Syarani.

Baca Juga

يَا عَلِيُّ، إِذَا كَانَ الْإِنْسَانُ فِيْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ فَإِنَّ مَفَاصِلَهُ تُسَلِّمُ عَلَى ببَعْضٍ تَقُوْلُ السَّلَامُ عَلَيْكَ فَإِنِّيْ مُتُّ وَكَذَا الشَّعْرَةُ الْبَيْضَاءُ عَلَى الشَّعْرَةِ السَّوْدَاءِ

Artinya: Wahai Ali, jika manusia itu sedang dalam sakaratul maut, maka persendian-persendiannya mengucapkan salam perpisahan kepada yang lainnya. Masing-masing mengucapkan: Salam untukmu, maka sesungguhnya aku mati," Demikian pula rambut yang putih memberikan salam kepada rambut yang hitam.” 

Maka setelah itu malaikat Maut mencabut roh dari jasad. Pada orang mukmin, malaikat maut maka rohnya akan akan dicabut secara perlahan-lahan. Sedangkan ketika mencabut nyawa orang-orang kafir, maka rohnya akan dicabut dengan paksa atau dengan keras.  

Keterangan ini dapat ditemukan dalam kitab at-Tadzkirah karya Imam Qurthubi pada Bab min kaifiyati Khuruuji Nafsi al-Mu'mini wa al-Kafiri) Bab cara keluarnya nyawa Orang Mukmin dan Kafir. Dalam bab tersebut Imam Qurthubi menukil sebuah hadits riwayat Abu Nuaim.  

Baca juga: Ketika Kabah Berlumuran Darah Manusia, Mayat di Sumur Zamzam, dan Haji Terhenti 10 Tahun

 

Apabila orang mukmin itu melakukan kejahatan, atau maksiat ketika di dunia dan belum bertaubat, maka dia akan mendapati kesulitan ketika rohnya akan keluar. 

Hal ini sebagai kafarat atau pelebur dosa yang dilakukannya sehingga menghadap Allah SWT dalam keadaan bersih. 

Sedangkan apabila yang meninggal adalah orang kafir yang ketika hidup di dunianya banyak melakukan amal kebaikan, maka ketika meninggal rohnya akan diberikan kemudahan sebagai balasan atas kebaikannya. 

خرج أبو نعيم من حديث الأعمش ، عن إبراهيم ، عن علقمة ، عن عبد الله قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : إن نفس المؤمن تخرج رشحاً ، و إن نفس الكافر تسل كما تسل نفس الحمار ، و إن المؤمن ليعمل الخطيئة فيشدد عليه عند الموت ليكفر بها عنه . و إن الكافر ليعمل الحسنة فيسهل عليه عند الموت ليجزى بها

Diriwayatkan Abu Nuaim dari sanad al A’masy, daripada Ibrahim (an Nakha’iy) daripada Alqamah (bin al Qis al Kufi) daripada Abdullah (bin Mas'ud ra), telah bersabda RasuluLlah SAW, 

“Roh orang mukmin dicabut secara perlahan-lahan, sedangkan ruh orang mukmin direnggut dengan paksa, seperti merenggut ruh keledai. Orang mukmin yang selama di dunia pernah melakukan kejahatan akan mengalami kesulitan ketika akan meninggal, di mana kesulitan tersebut merupakan kifarat atas kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat di dunia. Sedangkan orang kafir yang pernah melakukan perbuatan baik di dunia akan mendapatkan kemudahan ketika akan meninggal, di mana kemudahan tersebut merupakan balasan atas kebaikan yang pernah dilakukannya." (HR Abu Nu'aim). Wallahu'alam

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement