Sabtu 15 Jul 2023 18:00 WIB

Ragam Warisan Budaya Muslim Xinjiang

Xinjiang Uighur adalah kelompok etnis China yang pandai dalam kesenian.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Masjid kampus Xinjiang Islamic Institute (XII) Urumqi, Daerah Otonomi Xinjiang, China, Kamis (22/4/2021). Kampus XII Urumqi dibangun pada 1982 dan direnovasi pada 2014 dengan menelan biaya 280 juta yuan atau sekitar Rp627,8 miliar. Kini terdapat 889 mahasiswa jenjang sarjana dan pascasarjana dari kalangan etnis minoritas Muslim Uighur.
Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie
Masjid kampus Xinjiang Islamic Institute (XII) Urumqi, Daerah Otonomi Xinjiang, China, Kamis (22/4/2021). Kampus XII Urumqi dibangun pada 1982 dan direnovasi pada 2014 dengan menelan biaya 280 juta yuan atau sekitar Rp627,8 miliar. Kini terdapat 889 mahasiswa jenjang sarjana dan pascasarjana dari kalangan etnis minoritas Muslim Uighur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Republika akan menggelar Festival Hijriah Xinjiang dalam rangka perayaan tahun baru Islam 1 Muharam 1445 H. Dalam festival ini akan disuguhkan berbagai seni dan kebudayaan Muslim Xinjiang. Seperti apa sebenarnya masyarakat Xinjiang?

Seperti dilansir laman Study In China pada Sabtu (15/07/2023) didirikan enam dekade lalu, Daerah Otonomi Uighur Xinjiang adalah salah satu dari lima daerah otonom China yang diperuntukkan bagi etnis minoritas, dihuni oleh 47 kelompok etnis termasuk populasi Han, Uygur, Kazak, Hui, Mongolia, Kirgiz, Uzbek, dan Rusia. 

Baca Juga

Wilayah ini menawarkan harta karun budaya etnis. Orang-orang dari semua kelompok etnis dapat menjunjung tinggi praktik budaya mereka dan hidup bersama secara harmonis. Di zaman kuno, Xinjiang adalah salah satu pusat yang menghubungkan Barat dan Timur, dengan Jalan Sutra yang terkenal melewatinya. Letak geografis itulah yang membuat Xinjiang begitu akomodatif terhadap beragam tradisi.

Setelah berdirinya Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1949, dan pembentukan wilayah tersebut pada tahun 1955, rakyatnya telah menyaksikan kemajuan yang luar biasa baik secara ekonomi maupun sosial. Serangkaian foto, yang dipilih oleh China Daily, menyoroti beberapa aspek kehidupan 22 juta orang di kawasan itu.

Foto-foto orang-orang yang menari dalam kegiatan untuk menampilkan warisan budaya takbenda lokal di Changji, Daerah Otonom Uyghur Xinjiang, China barat laut, 8 Juni 2013. Foto-foto orang menari di Alun-alun Budaya Maigaiti Dolan di Kabupaten Maigaiti, Daerah Otonomi Xingjiang Uygur, Tiongkok barat laut, 29 Juni 2014. Kabupaten Maigaiti, yang dikenal sebagai "rumah Dolan", telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi dan mewarisi warisan budaya takbenda dunia "Dolan Muqam" sejak April 2012. 

Warisan budaya Xinjiang, serta kebiasaan etniknya yang penuh warna dan peradaban ekologi alaminya, menjadikannya salah satu tujuan wisata terkemuka di Tiongkok, dan nyanyian serta tarian orang-orang Xinjiang menjadi sorotan.

Xinjiang Uighur adalah kelompok etnis China yang pandai menyanyi dan menari, dan tarian rakyat Kashgar adalah harta karun seni tari China, sehingga Kashgar di Xinjiang juga dikenal sebagai “rumah nyanyian dan tarian”. 

Di Kashgar, baik tua maupun muda, mereka secara spontan akan menari mengikuti alunan musik. Tarian indah dengan kecepatan cahaya, terutama pergelangan tangan dan leher yang lentur dan lentur menambah keindahan tarian. Tari Uighur memiliki irama yang kuat, kadang cepat kadang lambat. Semua gerakan tarian mencerminkan kehidupan sehari-hari Uighur. Pada pagi hari tanggal 1 Oktober 2015, orang-orang di Xinjiang sekali lagi memamerkan kekayaan warisan budaya mereka. 

Hampir 10.000 massa dengan pakaian indah menari dan menyanyi di sana untuk merayakan ulang tahun ke-66 berdirinya Republik Rakyat Tiongkok dan ulang tahun ke-60 berdirinya Daerah Otonomi Uygur Xinjiang di Lapangan Rakyat di Urumqi. Alun-alun Rakyat di Urumqi ramai dan berubah menjadi Lautan Kegembiraan dengan perayaan akbar ini.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement