REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sejatinya Malaikat Maut mengawasi manusia. Bahkan dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa Malaikat Maut berdiri di depan pintu setiap rumah sebanyak lima kali.
Ketika seorang hamba telah tiba ajalnya. Maka Malaikat Maut mencabutnya. Bisa orang itu adalah orang kafir atau ahli maksiat yang belum mendapatkan ampunan Allah maka orang tersebut akan merasakan dahsyatnya sakaratul maut.
Ketika roh telah keluar dari jasad, orang-orang terdekat akan menangisinya. Bahkan ada yang menjerit-jerit, menjambak-jambak rambut, menyobek baju. Sejatinya itu semua adalah perilaku jahiliyah yang dilarang dalam Islam. Maka orang-orang yang meratapi mayat secara berlebihan bahkan akan didoakan oleh Malaikat Maut mendapat kecelakaan.
Sebagaimana dalam kitab at Tadzkirah karya Imam Qurthubi dijelaskan:
عن أنس بن مالك قال: قال رسول الله ﷺ ما من بيت إلا وملك الموت يقف على بابه في كل يوم خمس مرات ، فإذا وجد الإنسان قد نفد أكله ، وانقطع أجله ألقى عليه غمرات الموت فغشيته كرباته ، وغمرته علزاته ، فمن أهل بيته الناشرة شعرها ، والضاربة وجهها ، والباكية شجوها والصارخة بويلها ، فيقول ملك الموت: ويلكم مم الفزع ، وفيم الجزع ؟ ما أذهبت لواحد منكم رزقا ، ولا قربت له أجلا ولا أتيته حتى أمرت ، ولا قبضت روحه حتى استأمرت ، وإن لي فيكم عودة ثم عودة ، حتى لا أبقي منكم أحدا.
Dari Anas bin Malik, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: tidaklah dari rumah kecuali malaikat maut berdiri di depan pintunya dalam tiap hari sebanyak lima kali. Maka ketika didapati seseorang itu telah habis rezekinya, dan diputuslah ajalnya, dijatuhkan atasnya kesengsaraan dahsyatnya kematian, kesedihan menyelimutinya. Maka apabila keluarganya menjambak-jambak rambut, dan menampar-namparkan wajah serta meratapi dan menangis menjerit-jerit, maka malaikat maut berkata:
Celakalah kalian, kenapa kalian berkeluh kesah? Aku tidak akan mengurangi sedikitpun umur serta rezeki kalian. Aku tidak mencabut nyawa kalian sebelum Allah memerintahkanku. Aku akan datang kepada kalian semuanya, hingga tidak ada seorangpun yang tersisa,"