Kamis 13 Jul 2023 12:19 WIB

Wajibkah Mengumandangkan Adzan Saat Sholat Sendirian?

Adzan dan iqamah ini sunnah bagi para musafir.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Muadzin mengumandangkan adzan di Masjid Al-Ikhlas Jatipadang, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Wajibkah Mengumandangkan Adzan Saat Sholat Sendirian?
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Muadzin mengumandangkan adzan di Masjid Al-Ikhlas Jatipadang, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Wajibkah Mengumandangkan Adzan Saat Sholat Sendirian?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika memasuki waktu sholat wajib, setiap masjid yang ada di dunia pasti akan mengumandangkan adzan. Adzan sendiri merupakan panggilan atau seruan bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah sholat.

Mengingat fungsi adzan, maka muncul pertanyaan apakah perlu melantunkan adzan dan iqamah ketika sholat sendirian? Dilansir di About Islam, Kamis (13/7/2023), Pusat Fatwa Islamqa USA menyebut dianjurkan bagi orang yang sholat sendirian mengumandangkan adzan dan iqamah, mengingat maknanya yang merujuk kepada diri mereka sendiri (Muslim).

Baca Juga

Syekh Mansur Al-Bahwati berkata, “Mereka (adzan dan iqamah) adalah Sunnah (untuk orang yang berdoa sendirian) karena makna umum dari hadits Uqbah ibn Amir, yang mengatakan bahwa Nabi SAW berkata: “Tuhanmu menyukainya ketika seorang penggembala di puncak gunung mengumandangkan adzan lalu sholat. Kemudian Allah berfirman, 'Lihatlah hamba-Ku ini, mengucapkan adzan dan iqamah untuk sholat dan takut kepada-Ku. Aku memintamu untuk bersaksi, bahwa Aku telah memaafkan hamba-Ku dan akan memasukkannya ke surga.'" (An-Nasa'i)

Tidak hanya itu, disampaikan pula adzan dan iqamah ini sunnah bagi para musafir. Muhammad SAW pernah berkata kepada Malik ibn al-Huwayrith dan sepupunya, “Ketika kalian berdua bepergian, kumandangkan adzan dan iqamah untuk sholat, dan biarkan yang lebih tua dari kalian memimpin ibadah.” (Disepakati, lihat di Matalib Uli an-Nuha)

Rasulullah SAW juga pernah menyebut tidak menyukai hamba-Nya yang mengabaikan adzan dan iqamah sebelum melaksanakan sholat. Al-Shafa'i (semoga Allah merahmatinya) berkata, “Barang siapa lalai mengumandangkan adzan dan iqamah ketika dia sedang sholat sendirian atau berjamaah, saya anggap itu tidak disukai, tetapi dia tidak wajib mengulangi sholatnya tanpa adzan atau iqamah.” (Al-Umm)

Berkaitan dengan pentingnya adzan ini, Nabi SAW menjelaskan beberapa keutamaannya, khususnya bagi orang-orang yang mengumandangkan adzan (muazin atau bilal). Salah satunya adalah memperoleh kemuliaan spesial pada hari kiamat.

Dalam HR Muslim, Ahmad, dan Ibnu Majah disebutkan, "Sesungguhnya para muadzin itu adalah orang yang paling 'panjang lehernya' pada hari kiamat.”

Menurut ulama, maksud 'panjang leher' ini adalah orang yang paling banyak pahalanya, paling banyak mengharapkan ampunan dari Allah SWT, paling bagus balasan amal perbuatannya, dan orang yang paling dekat dengan Allah SWT.

photo
Infografis Menjawab Seruan Adzan - (Infografis Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement