Selasa 11 Jul 2023 11:45 WIB

Azab Kaum Pelangi dan Kisah LGBT Kaum Sodom

Sodom adalah kota yang penuh dengan kemaksiatan, termasuk perilaku homoseksual.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Tolak LGBT/Ilustrasi. Azab Kaum Pelangi dan Kisah LGBT Kaum Sodom

Hanya Nabi Luth dan keluarganya yang diselamatkan oleh Allah karena mereka adalah orang-orang yang beriman dan taat. Namun, istri Nabi Luth yang bernama Walihah tetap tidak mau menerima dakwah suaminya sehingga turut terkena azab Allah.

Dalam Alquran disebutkan,

فَاَنْجَيْنٰهُ وَاَهْلَهٗٓ اِلَّا امْرَاَتَهٗ كَانَتْ مِنَ الْغٰبِرِيْنَ

Artinya: “Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikutnya, kecuali istrinya. Dia (istrinya) termasuk orang-orang yang tertinggal,” (QS Al-A'raf Ayat 83).

Kisah kaum Sodom ini setidaknya mengandung dua pesan moral. Pertama, kisah ini menekankan pentingnya meninggalkan perbuatan maksiat, khususnya homoseksualitas. Kedua, kisah ini memberikan peringatan tentang bahaya mengabaikan peringatan para nabi Allah. Jadi, pesan moral utamanya tetap berfokus pada pentingnya berpegang teguh pada ketentuan Allah, menjauhi kemaksiatan, dan mengikuti jalan yang lurus.

Guru Besar UIN Sunan Kalijaga dan Pascasarjana FIAI UII Yogyakarta, Faisal Ismail, juga pernah menjelaskan kaum pelangi di artikelnya yang berjudul Fenomena Mirip Sodom dan Gomora di Era Modern. Menurut dia, fenomena Sodom dan Gomora telah muncul di era modern sekarang ini.

Sejumlah negara di dunia, menurut dia, terutama negara-negara Barat membolehkan dan melegalkan perkawinan sesama jenis. Negara-negara yang telah melegalkan perkawinan sesama jenis, antara lain Belanda, Belgia, Spanyol, Kanada, Afrika Selatan, Swedia, Portugal, Islandia, Argentina, Meksiko, Uruguay, Selandia Baru, Prancis, dan Brasil. Bahkan di Tel Aviv, Israel pernah diselenggarakan pesta para gay.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement