Jumat 07 Jul 2023 18:42 WIB

Pergaulan Wanita Makin Bebas, Hendaknya Muslimah Berhias Sifat Malu

Budi pekertinya agama Islam adalah malu.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Muslimah
Foto:

Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya, kemudian Dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdoa: “Ya Tuhanku Sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku”. (QS.al-Qashas ayat 23-24)

Lihatlah bagaimana bagusnya sifat kedua wanita ini, mereka malu untuk berdesak-desakan dengan kaum lelaki untuk meminumkan ternaknya, lalu bagaimanakah dengan kaum wanita zaman sekarang? Tidak cukup sampai disitu kebagusan akhlak kedua wanita tersebut, lihatlah bagaimana sifat mereka tatkala datang untuk memanggil Musa, Allah melanjutkan firman-Nya,

فَجَاۤءَتْهُ اِحْدٰىهُمَا تَمْشِيْ عَلَى اسْتِحْيَاۤءٍ ۖقَالَتْ اِنَّ اَبِيْ يَدْعُوْكَ لِيَجْزِيَكَ اَجْرَ مَا سَقَيْتَ لَنَاۗ فَلَمَّا جَاۤءَهٗ وَقَصَّ عَلَيْهِ الْقَصَصَۙ قَالَ لَا تَخَفْۗ نَجَوْتَ مِنَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ

Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan kemalu-maluan, ia berkata, “Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia memberi balasan terhadap kebaikanmu memberi minum ternak kami”. (QS.al-Qashash ayat 25)

Ayat yang mulia ini, menjelaskan bagaimana seharusnya kaum wanita untuk berakhlak dan bersifat malu. Allah mensifati gadis wanita yang mulia ini dengan cara jalannya yang penuh dengan rasa malu dan terhormat.

Amirul Mu’minin Umar bin Khathab mengatakan, “Gadis itu datang menemui Musa dengan pakaian yang tertutup rapat”.

Maka, wahai para wanita, sadarlah dari kelalaian ini, kembalilah ke jalan Rabbmu, janganlah kalian tertipu dengan jebakan, bujukan dan propaganda kaum kafirin barat yang ingin mengeluarkan para wanita dari sifat keasliannya. Wallahul Musta’an.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement