Rabu 05 Jul 2023 21:51 WIB

Jika Dunia tanpa Penemuan Ilmuwan Muslim Ini

Yaqub Al Kindi adalah seorang ilmuwan Muslim yang multidisiplin.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Ilmuwan Islam (ilustrasi).
Foto: republika
Ilmuwan Islam (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Yaqub Al Kindi adalah seorang ilmuwan Muslim yang multidisiplin. Dia memiliki banyak penemuan di berbagai bidang yang telah berpengaruh besar terhadap dunia.

Al Kindi adalah pelopor kriptografi. Dalam penemuannya ini, dia mengembangkan metode di mana perbedaan frekuensi kemunculan huruf dapat dianalisis dan dieksploitasi untuk menguraikan kode. Bukti keunggulan Al Kindi dalam kriptografi ditemukan dalam sebuah manuskrip.

Baca Juga

Manuskrip tersebut ditemukan di Arsip Ottoman di Istanbul, dengan judul "Makhthuuth fii Fakki Rosaa'il Al-Tasyfiir". Dilansir Arabic Post, Al Kindi dalam manuskrip ini menjelaskan metode kriptanalisis, enkripsi, dan analisis statistik pesan dalam bahasa Arab.

Di bidang kimia, Al-Kindi menyatakan bahwa logam mulia seperti emas, dapat diekstraksi dari logam dasar. Selain itu, dia bersama Jabir bin Hayyan dianggap sebagai salah satu pendiri industri parfum. Ini karena penelitian dan eksperimen ekstensif dalam menggabungkan aroma tumbuhan dengan mengubahnya menjadi minyak.

Al Kindi juga punya pengaruh pada keilmuan musik khususnya di dunia Arab. Dia dianggap sebagai orang pertama yang menetapkan aturan musik di dunia Arab, sehingga ia menyarankan untuk menambahkan senar kelima pada alat musik bernama oud. Ia juga mengembangkan skala musik 12 nada, yang masih digunakan dalam musik Arab hingga saat ini.

Ilmuwan bernama lengkap Abu Yusuf Yaqub bin Ishaq bin Sabah itu juga mahir dalam ilmu optik. Dia adalah orang pertama yang meletakkan dasar optik modern, setelah dia mempertanyakan teori penglihatan orang Yunani.

Menurut Al Kindi, kerucut penglihatan tidak berhubungan dengan sinar yang tak terlihat sebagaimana yang dikatakan Euclid, tetapi muncul sebagai massa tiga dimensi dari sinar yang terus menerus. Ini sesuai dengan apa yang tertera dalam buku "Alfu Ikhtiroo' wa Ikhtiroo'" karya Salim Iraqi Al Hassani, seorang pensiunan profesor teknik mesin.

Buku yang sama menunjukkan bahwa fisikawan dan matematikawan Italia, Geronimo Cardano, mengatakan bahwa Al Kindi adalah salah satu dari 12 pemikir terbesar dalam sejarah. Karena dia meneliti bagaimana sinar cahaya bergerak dalam garis lurus, dan dia berbicara tentang penglihatan dengan dan tanpa cermin, dan juga soal efek jarak dan sudut terhadap penglihatan dan ilusi optik.

Al Kindi juga menulis dua artikel tentang optik geometris dan fisiologis, yang kemudian dibaca dan digunakan oleh filsuf dan biarawan Inggris Roger Bacon, dan fisikawan Jerman Whitelaw, pada abad ke-13.

Pada abad ke-20, ilmuwan Denmark Sebastian Vogel memuji penemuan optik Al Kindi dengan mengutip pernyataan Roger Bacon.

"Roger Bacon menganggap Al Kindi bukan hanya sebagai salah satu ahli perspektif, tetapi dia (Bacon) dan orang lain seperti dia biasa merujuk pada keilmuan Al Kindi dan mengambil ilmu pengetahuan tentang optik dari Al Kindi," kata Vogel.

Di bidang lain, Al Kindi juga mendalami ilmu kedokteran. Dia menulis lebih dari 30 tesis di bidang kedokteran yang dipengaruhi gagasan Galen atau Galenus, seorang dokter dan ahli farmasi dari Yunani.

Salah satu karya Al Kindi yang terpenting pada bidang kedokteran adalah buku berjudul "Risalah fii Qodari Manfa'ati Shinaa'ati Al-Thibb" yang telah diterjemahkan ke bahasa latin dengan judul "De Gradibus".

Dalam buku tersebut, Al Kindi menjelaskan bagaimana matematika digunakan dalam kedokteran, khususnya di bidang farmasi. Misalnya, dia mengembangkan skala matematis untuk menentukan kemanjuran obat, dan sistem berdasarkan fase bulan yang memungkinkan dokter menentukan hari kritis penyakit pasien.

Al Kindi juga menyelami ilmu astronomi dengan mengikuti teori Ptolemy tentang tata surya. Menurutnya Bumi adalah pusat dari serangkaian bola konsentris di mana planet dan bintang yang berputar. Ia memberikan bukti empiris pada hipotesis itu, dengan mengatakan bahwa musim yang berbeda dihasilkan dari posisi planet dan bintang yang berbeda, terutama matahari. Dan kondisi manusia berbeda sesuai dengan susunan benda langit di atas negara mereka.

Di bidang matematika, Al Kindi telah mempelajari geometri, aritmatika, bilangan India, perkalian bilangan, bilangan rasional, dan ketepatan waktu. Dia adalah penulis buku empat jilid berjudul "Buku tentang Penggunaan Bilangan India", yang memberikan kontribusi besar dalam penyebaran sistem penomoran India di dunia Islam dan Kristen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement