REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahatma Gandhi adalah salah satu orang terkemuka dalam sejarah gerakan kemerdekaan India. Gandhi dikenal sebagai aktivis yang selama ini dalam kegiatan aktivisnya tidak pernah menggunakan kekerasan.
Gandhi mengusung gerakan kemerdekaan melalui aksi demonstrasi damai. Pada masa kehidupan Gandhi, India termasuk salah satu negara yang dijajah oleh Kerajaan Inggris. Inggris mengambil berbagai sumber daya dari jajahannya, salah satunya rempah-rempah.
Hingga kemudian, tepat pada 9 Agustus 1942, Mahatma Gandhi dan 50 orang lainnya ditangkap di Bombay setelah melakukan sebuah kampanye 'keluar dari India' oleh Kongres All-India.
Terlepas dari kehidupannya, Gandhi ternyata menyimpan kekaguman kepada Nabi Muhammad SAW. Dia tergugah dan penasaran dengan sosok Nabi Muhammad SAW yang memiliki begitu banyak pengikut.
"Saya ingin mengetahui kualitas pria yang menarik hati jutaan orang, tanpa konflik. Saya menjadi sangat yakin bahwa pedang bukanlah alat yang digunakan Islam untuk mencapai kehebatannya," kata Gandi, dikutip dari Islam Online.
Gandhi mengatakan, Islam mencapai kejayaan sejatinya bukan dengan pedang, tetapi dengan kesederhanaan Nabi Muhammad SAW.
"Kecuali melalui kesederhanaan Rasulullah dan pengabdian dan ketulusannya kepada para sahabat dan para pengikutnya. Dan keberaniannya dengan keimanan kepada Tuhannya dan kepada risalahnya. Kualitas inilah yang membuka jalan, mengatasi kesulitan, bukan pedang," kata Gandhi.
"Setelah saya selesai membaca bagian kedua dari kehidupan Nabi, saya menemukan diri saya menyesal karena tidak ada lagi yang bisa dipelajari lebih banyak tentang kehidupannya yang hebat."
Nabi Muhammad SAW setelah wafat tidak meninggalkan warisan berupa harta benda. Hanya dua hal yang beliau wariskan untuk umatnya, yakni Alquran dan hadits. Dalam banyak kesempatan, Rasulullah kerap mengingatkan kepada umat Muslim agar menjadikan kesenangan dunia sebagai tujuan hidup.
Nabi SAW mengumpamakan kehidupan dunia bagaikan berjalan di hari panas, lalu berhenti sejenak sekadar beristirahat, dan tidak lama lagi tempat itu akan ditinggalkan. Jadi, dengan kata lain, Islam adalah agama yang berlandaskan nilai kesederhanaan yang tinggi, seperti dicontohkan Rasulullah SAW.