REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang Muslim dianjurkan untuk bertakziah ketika ada orang yang meninggal dunia. Takziah merupakan sunnah Rasulullah SAW. Takziah berarti menghibur, menyatakan belasungkawa, menyampaikan dukacita, dan menyabarkan keluarga orang yang meninggal.
Imam An Nawawi dalam kitab al-Adzkar an-Nabawiyyah menjelaskan bahwa bertakziyah adalah tashbir atau mengajak bersabar dan menghibur keluarga yang tengah berduka karena kematian salah satu anggota keluarganya.
واعلم أن التعزية هي التصبير، وذكر ما يسلّي صاحب الميت، ويخفّف حزنه، ويهوّن مصيبته، وهي مستحبة، فإنها مشتملة على الأمر بالمعروف، والنهي عن المنكر، وهي داخلة أيضاً في قول الله تعالى: (وَتَعاونُوا على البِرّ والتَّقْوَى)، وهذا أحسن ما يُستدلّ به في التعزية.
Artinya: “Ketahuilah, takziah hakikatnya adalah tashabbur (mengajak sabar), menyampaikan hal-hal yang dapat menghibur keluarga orang meninggal, meringankan kesedihannya, dan memudahkan urusan musibahnya. Hukum takziah sendiri adalah sunnah. Ia mercakup urusan amar makruf dan nahi. Ia juga termasuk ke dalam firman Allah, Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran, (surah Al Madinah ayat 2), ayat ini merupakan dalil paling kuat dalam urusan takziah.”
Ketika bertakziah dianjurkan juga untuk mendoakan keluarga yang tengah berduka. Berikut doanya sebagaimana terdapat dalam kitab al-Adzkar karya Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An Nawawi:
أَعْظَمَ اللهُ أَجْرَكَ وَأَحْسَنَ عَزَاءَكَ وَغَفَرَ لمَيِّتِكَ A‘dlamaLlahu ajraka wa ahsana ‘aza’aka wa ghafaraka li mayyitika
Baca juga: Terpikat Islam Sejak Belia, Mualaf Adrianus: Jawaban Atas Keraguan Saya Selama Ini
Artinya: "Semoga Allah memperbesar pahalamu, dan menjadikan baik musibahmu, dan mengampuni jenazahmu."
Atau bisa juga ditambah dengan doa berikut sebagaimana terdapat dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim:
إِنَّ لِلهِ تَعَالى مَا أَخَذَ وَلَهُ مَا أَعْطَى وَكُلُّ شَيْءٍ عِنْدَهُ بِأَجَلٍ مُسَمَّى فممُرْهَا فَلْتَصْبرْ وَلْتَحْتَسِبْ
Inna lillahi taala ma akhadza wa lahu ma a’tha wa kullu syai-in ‘indahu bi ajalin musamma famurha faltashbir wal tahtasib
Artinya: “Sesungguhnya Allah mahamemiliki atas apa yang Dia ambil dan Dia berikan. Segala sesuatu mempunyai masa-masa yang telah ditetapkan di sisi-Nya. Hendaklah kamu bersabar dan mohon pahala (dari Allah).”