Selasa 27 Jun 2023 07:57 WIB

Mengapa Muslim Dianjurkan Puasa Arafah Jelang Idul Adha?

Puasa Arafah merupakan sunnah yang mengandung banyak kemuliaan.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi Muslim beribadah sambil melaksanakan Puasa Arafah.
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi Muslim beribadah sambil melaksanakan Puasa Arafah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kaum muslimin yang tidak berhaji dianjurkan untuk menjalankan puasa Arafah. Sementara Hari Arafah di Arab Saudi jatuh pada Selasa (27/6/2023), sedangkan di Tanah Air pada Rabu (27/6/2023).

Dikutip dari Panduan Praktis Amalan Ibadah di Bulan Dzulhijjah oleh Abu Abdillah Syahrul Fatwa, Dari Abu Qotadah bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ditanya tentang puasa Arafah, beliau menjawab:

Baca Juga

يُكفِّر السنة الماضية والباقية

Puasa arafah menghapus dosa tahun yang lalu dan tahun yang akan datang. (HR Muslim)

Puasa ini dianjurkan bagi yang tidak melaksanakan ibadah haji, adapun bagi jamaah haji maka tidak disunnahkan puasa, karena Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ketika haji tidak puasa saat hari Arafah. (HR Bukhari dan Muslim)

Di samping itu, Allah Azza wa Jalla memuji para jamaah haji yang wukuf di Arafah. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللهَ لَيُبَاهِيْ الْمَلاَئِكَةَ بِأَهْلِ عَرَفَاتٍ يَقُوْلُ: اُنْظُرُوْا إِلىَ عِبَادِيْ شَعْثًا غَبْرًا

Sesungguhnya Allah membanggakan orang-orang yang wukuf di Arafah kepada para malaikat. Allah berkata kepada mereka: Lihatlah para hamba-Ku, mereka dalam keadaan kusut dan berdebu. (HR. Ahmad 2/305, Ibnu Khuzaimah 2839.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement